Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Batu Bara Diproyeksi Mencapai 609 Juta Ton pada 2021

Kompas.com - 27/08/2020, 15:07 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Produksi batu bara diproyeksi terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada 2021, produksi batu bara diproyeksi mencapai 609 juta ton.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Ridwan Djamaludin, mengatakan, tahun ini produksi batu bara ditargetkan mencapai 550 juta ton. Dengan demikian, pada tahun 2021 produksi batubara diproyeksi tumbuh sekitar 10 persen.

“Proyeksi produksi dihitung berdasarkan kapasitas produksi perusahaan, kebutuhan pasar dalam negeri, dan ekspor, serta pertumbuhan ekonomi,” ujarnya, dalam gelaran Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI, Kamis (27/8/2020).

Baca juga: OJK Sebut Bank-bank di Tanah Air Kelebihan Likuiditas

Lebih lanjut, Ridwan menjelaskan, dari total produksi 609 juta ton pada 2021, 441 juta ton diantaranya akan diekspor, sementara sisanya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Proyeksi ekspor dihitung berdasarkan kebutuhan ekspor dan proyeksi domestik dihitung berdasarkan peningkatan kebutuhan batubara para berbagai sektor industri dalam negeri, seperti PLTU, industri semen, dan smelter,” tuturnya.

Dalam paparan yang disampaikan Ridwan, mayoritas produksi batu bara yang diperuntukan dalam negeri masih akan diserap oleh PT PLN (Persero) sebagai bahan bakar PLTU.

Baca juga: Ngebut, Bank-bank BUMN Sudah Salurkan Dana PEN Sebesar Rp 79,7 Triliun

Tercatat pada 2021, produksi batu bara yang diperuntukan dalam negeri akan diserap oleh PLN sebesar 121 juta ton, smelter 16,72 ton, industri pupuk 1,73 ton, industri semen 15,02 ton, industri tekstil 6,54 ton, dan industri kertas 7,11 ton.

“Kebutuhan batu bara PLN dihitung berdasarkan dokumen RUPTL PLN 2019-2028. Kebutuhan batubara smelter dan industri lainnya dihitung berdasarkan hasil rekonsiliasi,” ucapnya.

Baca juga: Erick Thohir: Vaksin Covid-19 Ini Jangka Waktunya Masih yang 6 Bulan sampai 2 Tahun...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com