Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos BCA Minta Kemenkominfo Hapus Nomor Telepon Seluler yang Tak Aktif, Ini Sebabnya

Kompas.com - 03/09/2020, 13:32 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk menghapus semua data dan nomor telepon seluler lama yang sudah tidak dipakai alias sudah tidak aktif.

Sebab sebut dia, nomor tersebut bisa digunakan oleh oknum untuk menjebol aplikasi mobile dan digital banking yang terkoneksi dengan nomor tersebut.

"Banyak kejadian seperti itu. Masyarakat tidak sadar ganti nomor telepon tetapi nomor telepon yang lamanya diabaikan. Kalau tidak menggunakan password, ada orang yang menggunakan nomor itu dan password m-banking mudah sekali dijebol," ujarnya dalam diskusi webinar CNBC Indonesia, Kamis (3/9/2020).

Baca juga: Bos BCA: Uang Dicuri Hacker, akan Kami Ganti

Menurut dia, selain membutuhkan bantuan dari Kemenkominfo, para nasabah pun perlu diberikan sosialisasi. Apalagi hal ini melibatkan uang.

"Perlu diingatkan juga kepada para pemegang nomor akan bahaya ini. Perlu ada sosialisasi lah bahwa bila ganti nomor, semua data harus dihilangkan terlebih dahulu," ucapnya.

Pada kesempatan itu, Jahja juga meminta para nasabah BCA tidak khawatir dalam melakukan layanan pembayaran digital.  Bila terjadi aksi hacker menimpa nasabah, pihaknya menjamin akan melakukan penggantian dana yang hilang.

"Para pengguna jasa perbankan kalau itu bukan kesalahan Anda, jangan takut. Khususnya BCA, akan mengganti dana yang dicuri oleh penjahat atau hacker," ucapnya.

Namun bila kesalahan dilakukan oleh nasabah, Jahja menyatakan pihaknya tidak akan menanggungnya.

"Kalau PIN-nya mudah ditebak seperti 1234 atau abcde itu kan kelalaian sendiri, kita enggak akan ganti," sebut dia.

Baca juga: BCA Optimistis Jaga Kredit Macet Lebih Rendah dari 2,8 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com