Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa SDM Bank Mandiri Banyak Duduki Jabatan Penting di BUMN?

Kompas.com - 10/09/2020, 12:17 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membeberkan alasan mengapa banyak Sumber Daya Manusia (SDM)-nya ditarik menjadi direktur utama, komisaris, maupun jabatan penting lainnya di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Direktur Human Capital Bank Mandiri, Agus Dwi Handaya mengatakan, ada 4 sarana belajar dan berlatih yang diadopsi perseroan.

Sarana-sarana ini tidak dimiliki oleh perusahaan lain, karena bergantung dari latar belakang didirikannya Bank Mandiri.

Baca juga: Eksodus Bankir Bank Mandiri ke BNI

"Kami tentunya merasa bangga dan bahagia bisa berkontribusi dalam bentuk talent untuk BUMN. Bank Mandiri punya 4 sarana belajar dan berlatih dengan efektif, yang mungkin tidak semua perusahaan memiliki," kata Agus dalam konferensi virtual, Kamis (10/9/2020).

Agus menuturkan, 4 sarana itu melengkapi program pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang sistematis dan formal.

Sarana pertama, bank bersandi saham BMRI ini tidak berhenti melakukan transformasi bisnis, operasional, hingga pengelolaan SDM sejak merger dilakukan.

Kondisi ini, kata Agus, secara natural mendorong karyawan Bank Mandiri untuk selalu terbuka dan terbiasa dengan perubahan.

Baca juga: Direksi dan Komisaris BUMN Tak Dapat THR, Ini Kata Bank Mandiri

Apalagi secara historis, BMRI dibangun dengan konsep sebagai universal banking, yang memiliki keragaman segmen bisnis, yang akhirnya melahirkan kompleksitas.

"Intinya adalah transformasi di bidang keragaman ini secara natural mendidik mandirian (karyawan BMRI) terlatih dan tangguh menghadapi kompleksitas," ujar dia.

Kedua adalah penerapan key performance index (KPI) yang diterapkan secara disiplin. Kemudian penerapan kepemimpinan dan budaya kerja yang kuat, yang membangun budaya kerja yang kuat dalam aspek menjaga integritas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com