Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Simpan Uang di Deposito? Ini Bank yang Tawarkan Bunga Tertinggi

Kompas.com - 14/09/2020, 10:37 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun suku bunga deposto terus menyusut, namun minat masyarakt untuk menyimpan di instrumen ini tidak berkurang.

Sebelum menyimpan kelebihan dana di deposito, silakan cek dulu update penawaran bunga deposito perbankan nasional.

Seperti dilansir Kontan.co.id, Senin (14/9/2020), berdasarkan Pusat Informasi Pasar Uang (PIPU) Bank Indonesia per 11 September 2020, bunga deposito tertinggi ditawarkan oleh Bank Bukopin yakni 5,63 persen untuk tenor 12 bulan.

Kemudian diikuti oleh Bank UOB Indonesia sebesar 5,55 persen, dan Bank Mayora 5,38 persen.

Baca juga: Sebelum Simpan Dana di Deposito, Perhatikan Dulu Hal-hal Ini

Untuk deposito tenor 6 bulan, Bukopin masih yang tertinggi dengan bunga 5,63 persen. Setelah itu Bank Mayora dan BTN, masing-masing 5,38 persen dan 5,13 persen.

Adapun untuk depositor tenor 3 bulan, Bank Mayora paling tinggi dengan memasang bunga 5,63 persen. Kemudian Bukopin 5,38 persen dan BTN 5 persen.

Bank Mayora juga menawarkan bunga deposito paling tinggi untuk tenor 1 bulan yakni sebesar 5,5 persen. Kemudian Bukopin 5,25 persen dan BTN 4,88 persen.

Bagaimana dengan 4 bank terbesar di Indonesia? Berapa bunga  deposito yang ditawarkan BCA, BTN, BRI, dan Bank Mandiri?

Baca juga: Bunga Pinjaman Online Tinggi, Kok Bisa? Ini Penyebabnya

Berikut daftar penawaran bunga deposito yang datanya dihimpun PIPU per Jumat, 11 September 2020:

Bank            1 Bulan   3 Bulan   6 Bulan   12 Bulan
BUKOPIN        5,25%     5,38%    5,63%      5,63%
UOB               3,83%     4,13%    4,68%      5,55%
MAYORA        5,50%     5,63%     5,38%     5,38%
HSBC             4,13%      4,13%     4,00%     5,25%
BTN               4,88%      5,00%     5,13%     5,13%
PANIN            4,68%      4,80%     4,88%     4,80%
CIMB NIAGA   3,95%      4,13%     4,25%     4,75%
DANAMON     4,75%      4,75%     4,75%     4,75%
OCBC NISP     3,55%      4,85%     4,60%     4,68%
BNI                4,38%      4,75%     4,50%     4,63%
PERMATA       4,25%      4,25%     4,25%     4,38%
BRI                 4,25%      4,35%     4,35%     4,35%
BCA                3,50%     3,50%     3,50%      3,50%
MANDIRI        3,88%      3,38%     3,50%      3,50%
MEGA             3,88%     3,88%     3,88%      3,50%
(Khomarul Hidayat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com