Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Tekan Pasar Karet Alam, RI Dorong Peningkatan Serapan Dalam Negeri

Kompas.com - 25/09/2020, 11:35 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesejahteraan petani karet alam semakin tertekan akibat pandemi Covid-19 yang membuat ketidakstabilan harga karet alam di pasar global.

Peningkatan konsumsi untuk menyerap karet alam di dalam negeri pun jadi langkah yang disepakati beberapa negara.

Hal ini disepakati Indonesia bersama Thailand dan Malaysia yang tergabung dalam International Tripartite Rubber Council (ITRC) pada pertemuan virtual yang berlangsung 22-23 September 2020.

Baca juga: Ada Pandemi, Saham Produsen Sarung Tangan Karet Melonjak 1.000 Persen

Plh Direktur Perundingan APEC dan Organisasi Internasional Kementerian Perdagangan Antonius Yudi Triantoro mengakui, sebagai negara produsen karet alam terbesar kedua di dunia, Indonesia turut merasakan dampak pandemi Covid-19 di sektor karet alam.

"Untuk itu, Indonesia bersama dua negara produsen karet alam lainnya berkolaborasi merumuskan upaya konkret guna memastikan petani karet tetap mendapatkan harga yang remuneratif di tengah situasi yang tidak menentu seperti sekarang ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis seperti dikutip pada Jumat (25/9/2020).

Ia menjelaskan, pandemi Covid-19 mengakibatkan munculnya beragam kebijakan, seperti pembatasan keluar-masuk barang, penundaan pembelian karet, hingga karantina wilayah (lockdown).

Maka Indonesia bersama Thailand dan Malaysia berkomitmen menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan karet alam di pasar global.

Baca juga: Diekspor ke 5 Negara, Karet Asal Tanjungpinang Tembus Jepang hingga AS

Termasuk memastikan konsumsi karet alam domestik yang signifikan agar pengurangan ekspor akibat pandemi dapat digantikan dengan penggunaan karet di dalam negeri.

Dalam upaya meningkatkan konsumsi karet di tiga negara tersebut, ITRC melalui Komite Demand Promotion Scheme (DPS) menyampaikan strategi, inovasi, dan program peningkatan penggunaan karet alam di dalam negeri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com