Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digitalisasi dan Otomasi, Kunci Industri Hadapi Krisis Iklim serta Pandemi

Kompas.com - 09/10/2020, 11:35 WIB
Alek Kurniawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Transformasi digital merupakan aset vital bagi perusahaan dalam mengarungi era revolusi industri 4.0. Terlebih, saat ini dunia tengah menghadapi krisis iklim dan pandemi global secara bersamaan.

Hal tersebut diungkapkan Chairman and CEO Schneider Electric Jean-Pascal Tricoire saat membuka acara Innovation Summit World Tour 2020 secara virtual, Kamis (8/10/2020).

“Hanya dalam beberapa bulan, kehidupan manusia berubah dan digitalisasi telah membantu kita beradaptasi dengan normal baru,” ujar Jean.

Pengoperasian jarak jauh, tambahnya, dapat menjaga kelangsungan bisnis, memperkuat ketahanan, serta menawarkan insight untuk mengantisipasi dan beradaptasi dengan lebih baik.

“Inovasi dan konektivitas digital juga telah mengubah cara manusia bekerja dan hidup bersama. Selain itu, inovasi mengonversikan dampak aktivitas terhadap lingkungan, mendorong pemulihan ekonomi, dan keberlanjutan untuk umat manusia.

Baca juga: Lewat Digital Innovation Summit World Tour 2020, Schneider Electric Dorong Industri Manfaatkan Teknologi

Pada kesempatan yang sama, Executive Vice President Industrial Automation Schneider Electric Peter Herweck juga mengungkapkan pentingnya strategi dekarbonisasi bagi setiap perusahaan di seluruh dunia.

Dengan langkah ini, selain dapat menghemat penggunaan energi, perusahaan juga akan mendukung upaya pencapaian nol emisi karbon pada 2050.

“Awal Oktober 2020 ini kami beserta 11 perusahaan di Eropa telah berkolaborasi untuk mewujudkan masa depan dunia tanpa emisi karbon. Kami berharap dengan sikap ini mampu membawa dunia ke arah yang lebih tangguh dan berkelanjutan,” ujar Peter.

Pada era digitalisasi, Peter juga mengungkapkan bahwa industri harus bisa meningkatkan produktivitasnya. Namun, di sisi lain harus mampu melakukan efisiensi operasional.

Baca juga: Schneider Luncurkan Kembali Saklar AvatarOn

Dalam hal tersebut, otomasi bisa menjadi jalan keluar. Oleh karena itu, dalam beberapa tahun terakhir, Schneider Electric berupaya menciptakan produk yang mampu mengotomatiskan beberapa operasional perusahaan.

“Salah satunya baru-baru ini kami merilis EcoStruxure Automation Expert, yaitu sebuah sistem otomasi industri berbasis software yang mampu memudahkan seluruh siklus operasional. Hasilnya, ada klien kami di Brasil, sebuah pabrik terbesar, dapat meningkatkan efisiensi operasional sebesar 15 persen” ujar Peter.

Dengan demikian, digitalisasi dan otomasi merupakan masa depan dunia industri. Hemat energi dan efisiensi dalam hal operasional pun tak lagi menjadi hambatan yang berarti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Whats New
Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com