Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana di Balik Penggabungan Bank Syariah Pelat Merah

Kompas.com - 14/10/2020, 08:08 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Erick Thohir mengharapkan bahwa penggabungan atau merger tiga bank BUMN Syariah dapat membuat Indonesia menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah di dunia.

"Tentunya sebagai negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia sudah sepantasnya kita memiliki bank syariah yang kuat. Indonesia harus bisa menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah di dunia," ujar Erick dilansir dari Antara, Rabu (14/10/2020).

Untuk mewujudkan mimpi itu, lanjut dia, Indonesia harus bersatu bahu-membahu dan saling menguatkan.

"Oleh karena itu, pemerintah Indonesia melalui kementerian BUMN berinisiatif untuk melakukan penandatanganan conditional merger agreement untuk menyatukan ketiga bank syariah nasional yakni Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah mandiri, dan PT Bank BNI Syariah, menjadi satu keluarga besar," kata Erick Thohir.

Baca juga: Ini Proses yang Harus Ditempuh Sebelum Merger Bank Syariah BUMN

Ia menyampaikan bahwa langkah penggabungan bank syariah ini merupakan tonggak sejarah untuk Indonesia.

"Dengan bergabungnya rekan-rekan semua menjadi dalam satu bank, satu keluarga Insyaallah Indonesia akan memiliki bank syariah terbesar," ujar Erick Thohir.

Ia menambahkan Indonesia juga tentunya berharap bank syariah ini menjadi satu tujuan ekonomi syariah, yaitu keadilan untuk umat.

"Sistem keadilan dan transparan sudah membuat bank-bank syariah bertahan di tengah krisis pandemi Covid-19, bahkan mampu menorehkan kinerja yang positif," kata Erick.

Saat ini Erick mengakui Indonesia masih tertinggal dari negara-negara Islam lainnya dalam mewujudkan ekonomi berbasis syariah.

"Karena itu kita harus bangkit, namun kita juga harus yakin bila kita bersatu InsyaAllah kita mampu menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah di dunia," ucap Erick.

Baca juga: Erick Thohir: Indonesia Harus Mampu Jadi Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah di Dunia

Secara terpisah Ketua Tim Project Management Office sekaligus Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Tbk Hery Gunardi mengatakan bank syariah hasil gabungan ketiga bank syariah itu nantinya akan memiliki modal yang cukup, kapasitas untuk menghasilkan bisnis yang kuat, besar, dan bisa terlibat di pasar global, khususnya Timur Tengah.

"Hasil penggabungan bank ini tentunya juga akan memiliki potensi menjadi 10 bank syariah teratas secara global berdasarkan kapitalisasi pasar dan InsyaAllah kalau bank ini selesai legal mergernya di kuartal pertama 2021, akan memiliki total aset Rp220 triliun sampai Rp250 triliun serta akan menempati posisi nomor tujuh atau delapan top 10 perbankan di Indonesia," ujar Hery.

Saham BRI Syariah meroket

Harga saham PT BRI Syariah Tbk atau Bank BRI Syariah meroket pada perdagangan saham hari ini, Selasa (13/10/2020) kemarin. Lonjakan harga saham juga diikuti dengan kenaikan volume transaksi saham dengan kode emiten BRIS tersebut.

Anak perusahaan Bank BRI ini menempati posisi teratas atau top gainer sejak pembukaan perdagangan saham pagi tadi. Sahamnya sempat menguat 25 persen ke level Rp 1.125 atau nyaris menyentuh batas atas penolakan otomatis (autorejection).

Baca juga: Rekor, Harga Saham BRI Syariah Meroket Dua Kali Lipat dalam 2 Bulan

Mengutip data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi perdagangan pertama harga tertinggi saham BRIS mencapai 1.125. Naik dibandingkan pada penutupan perdagangan sehari lalu yakni sebesar Rp 1.090.

Saham BRIS memang mengalami kenaikan pesat sejak Juli 2020 lalu. Tren harga saham bank syariah ini selalu naik. Pada 15 Juli lalu harga sahamnya sebesar Rp 490 dan 3 Agustus sahamnya masih Rp 515. Tepat pada 2 bulan lalu atau 13 Agustus, harga saham BRIS ditransaksikan Rp 585.

Lalu pada 1 September harga per lembar sahamnya sudah menyentuh Rp 975. Dan kini harga sahamnya sudah berada di level 1.125 atau sudah naik dua kali lipat lebih sejak dua bulan ke belakang.

Mengutip data BEI pada perdagangan saham sesi pertama, volume perdagangannya tercatat sebesar 631.901.900 dengan nilai Rp 672,45 miliar. Bahkan pada sesi berikutnya, sempat di atas Rp 900 miliar atau hampir menyentuh Rp 1 triliun.

Baca juga: Kenapa RI Begitu Bergantung Impor BBM dari Negara Semungil Singapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com