Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Dituntut "SMART" dalam Mengelola Keuangan, Apa Itu?

Kompas.com - 15/10/2020, 19:05 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Semenjak terjadi pandemi Covid-19, banyak masyarakat yang mengeluh tentang keuangannya.

Minimnya pemasukan dan tidak adanya tabungan atau investasi, membuat masyarakat harus memutar otak agar bisa memenuhi kebutuhannya. Khususnya untuk kaum wanita, yang memiliki peran sebagai menteri keuangan dalam keluarga.

Perencana keuangan Rista Zwestika mengatakan, penting sekali wanita untuk cerdas dalam mengelola keuangannya. Untuk itu wanita dituntut untuk "SMART" dalam mengelola keuangannya.

"Harus bisa mengelola keuangan kita dengan SMART, karena pendapatan kita bisa berkurang, tapi biaya hidup terus berjalan. Karena itu perencanaan keuangan seperti peta bisa kita pilih untuk membantu kita mencapai tujuan keuangan kita dengan SMART," ujarnya mengutip siaran persnya, Kamis (15/10/2020).

Baca juga: Pemerintah Akan Kembali Lelang Surat Utang Negara Maksimal Rp 40 Triliun

Menurut dia, di masa resesi ini wanita harus lebih ekstra kreatif dan SMART dalam mengelola keuangan. SMART yang dia maksud adalah singkatan dari SpecificMeasurableAchievable, Relevant dan Time-related.

"Untuk Specific, wanita dituntut untuk menetapkan tujuan dengan rinci yang jelas, Measurable membuat tujuan keuangan yang terukur, Achievable harus bisa diwujudkan, Relevant membuat anggaran dan tujuan sudah sesuai serta Time Related membuat tujuan waktu yang lebih jelas," ujarnya.

Selain itu, Rista juga mengatakan apabila keuangan masih belum bisa juga terpenuhi, penting sekali untuk mencari tambahan penghasilan.

Dia pun membeberkan ada 2 cara yang bisa dilakukan untuk menambah penghasilan.

Pertama cara vertikal yakni bila seorang wanita bekerja di sebuah perusahaan, maka harus berusaha untuk meningkatkan levelnya. Hal ini dinilai penting sehingga peluang untuk mendapatkan peningkatan imbalan atau gaji pun semakin terbuka lebar.

Baca juga: 3 Penyebab Generasi Milenial Sulit Menabung

Kedua, dengan cara horizontal yaitu mencari penghasilan tambahan dengan berbagai cara seperti memulai bisnis usaha baru.

Selain itu pula, dia bilang, dalam mengelola keuangan, penting sekali untuk melihat adanya peluang investasi.

Tak hanya itu, memiliki proteksi diri yang tepat seperti asuransi juga sangat dibutuhkan.

Dalam memilih produk asuransi, hal pokok yang paling penting untuk diperhatikan adalah kemampuan keuangan atau budget yang dimiliki.

"Sebab jika kita sudah mengetahui budget kita berapa, kita bisa menyesuaikan produk asuransi apa yang paling tepat. Asuransi jiwa kah, atau asuransi kesehatan?," ungkapnya.

Baca juga: Daftar Lelang Rumah di Bogor, Harga di Bawah Rp 300 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com