Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makanan, Minuman, hingga Farmasi Jadi Sektor Dikembangkan di Kawasan Industri Halal

Kompas.com - 24/10/2020, 15:45 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, dalam pengembangan kawasan industri halal akan difokuskan pada empat sektor utama, yakni makanan minuman (mamin), fashion, farmasi, dan kosmetik.

"Tapi nanti ini bisa diekspansi ke sektor lainnya," ujarnya dalam webinar Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal Dunia, Sabtu (24/10/2020).

Pengembangan ini sebagai upaya pemerintah untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dengan negara lainnya terkait industri halal.

Baca juga: Industri Mamin dan Logam Masih Punya Gereget

Berdasarkan data Global Islamic Economy (GIE) 2019/2020 yang mengukur kekuatan ekonomi syariah di 73 negara, Indonesia menempati peringkat ke-5.

Tercatat ekspor produk halal Indonesia ke negara-negara muslim sebesar 10,7 persen, sedangkan secara global 3,6 persen.

Namun peringkat tersebut masih kalah dengan Malaysia, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Arab Saudi. Padahal Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.

"Persoalannya di halal food, kita belum masuk top 10, padahal produk makanan minuman adalah andalan di Indonesia, seperti salah satu produk ekspor tertinggi melalui produk kelapa sawit yang dijamin kehalalannya," jelas Airlangga.

Di sisi lain, dalam pariwisata halal Indonesia masih tertinggal dari UEA dan Turki. Begitupula dengan kategori media dan rekreasi, farmasi, serta kosmetik halal yang masih perlu dikembangkan oleh Indonesia.

Kendati demikian, untuk kategori fashion, Indonesia cukup unggul dengan berada di posisi nomor kedua setelah Turki.

"Jadi ini perlu pembenahan. Dan Indonesia sendiri memiliki potensi untuk sektor yang terkait dengan kosmetik, potensi ekspornya besar," ujarnya.

Baca juga: Wapres Ma'ruf: Indonesia Cuma Jadi "Tukang Stempel" Produk Halal

Oleh sebab itu, Arilangga menekankan, perlunya kawasan industri halal untuk mengembangkan sektor-sektor yang memang memiliki potensi ekspor yang besar. Khususnya sektor mamin, fashion, farmasi, dan kosmetik.

Saat ini sudah ada dua kawasan industri yang dalam proses permohonan verifikasi sebagai kawasan industri halal modern. Keduanya yakni kawasan industri Modern Cikande Industrial Estate di Serang, Banten, dan kawasan industri Safe N Lock di Sidoarjo. Jawa Timur.

Sementara ada 4 kawasan industri yang masih dalam persiapan pengembangan untuk menjadi kawasan industri halal. Terdiri dari, Kawasan Industri Bintan Inti di Kepulauan Riau, Kawasan Industri Batamindo di Batam, Kepulauan Riau, Kawasan Industri Jakarta Pulogadung, serta Kawasan Industri Surya Borneo di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com