JAKARTA, KOMPAS.com - Joe Biden resmi terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-46, setelah mengungguli Donald Trump dalam gelaran pemilu, dengan perolehan 290 suara elektoral.
Terpilihnya Biden sebagai orang nomor satu di AS tentu akan berpengaruh terhadap perubahan peta perekonomian dunia. Salah satunya adalah terkait pergerakan harga minyak dunia.
Dalam masa kampanye, Biden konsisten mengedepankan program pengurangan penggunaan energi fosil yang tidak ramah lingkungan.
Baca juga: Maybank Sewa Hotman Paris Hadapi Kasus Raibnya Tabungan Rp 20 Miliar
Hal tersebut pun tidak dipungkiri akan berpengaruh terhadap pergerakan minyak dunia yang masih sangat terpukul oleh pandemi Covid-19.
Namun demikian, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan memproyeksikan, terpilihnya Joe Biden tidak akan menjadi sentimen utama penggerus harga minyak.
"Saya kira akan berdampak tapi tidak terlalu signifkan jika pun memperkeruh," katanya kepada Kompas.com, Senin (9/11/2020).
Menurutnya, pergerakan harga minyak utamanya dipengaruhi oleh pasokan dan juga permintaan. Kedua hal ini yang terus menggerus harga minyak.
"Kebijakan Biden untuk renewable energy juga saya kira butuh waktu implemnetasikannya," ujarnya.
Baca juga: Menaker Sebut Subsidi Gaji Disalurkan Hari Ini, Cek Rekening