Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Kujang Produksi CO2 Cair dari Gas Sisa

Kompas.com - 09/11/2020, 12:04 WIB
Farida Farhan,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - PT Pupuk Kujang akan memproduksi karbondioksida (CO2) cair sebanyak 50.000 ton per tahun dari gas sisa. Nilai investasi pabrik CO2 cair tersebut sebesar 7,4 juta Dollar AS atau sekitar Rp 105 miliar.

Direktur Utama Pupuk Kujang Maryadi mengungkapkan, pabrik CO2 ini dibangun untuk memanfaatkan gas sisa dari proses produksi pabrik Kujang 1A dan 1B menjadi produk CO2 cair yang memiliki nilai jual. Sebab CO2 cair tersebut bisa digunakan oleh industri lainnya.

Produk CO2 murni standard food grade ini diklaim sangat diperlukan oleh berbagai jenis industri dengan kualitas nomor satu. Dalam industri makanan dan minuman misalnya, CO2 murni digunakan untuk pembuatan minuman berkarbonasi, pengawetan makanan perikanan dengan es kering (dry ice) dan pemutihan gula.

"Tak hanya itu, CO2 murni ini juga bisa digunakan dalam industri manufaktur pengelasan, pemutihan kertas, fumigasi pada sektor pertanian, serta secondary oil recover," kata Maryadi dari rilis yang diterima Kompas.com, Senin (9/11/2020).

Baca juga: Hotman Paris Beberkan Alasannya Bela Maybank di Kasus Raibnya Duit Rp 20 Miliar

Pabrik yang memiliki nilai investasi sebesar 7,4 juta Dollar AS atau sekitar Rp 105 miliar ini berdiri di atas lahan seluas 1.500 meter persegi. Pengerjaannya telah dimulai sejak awal tahun 2019 lalu. Pabrik CO2 cair ini dibangun oleh kontraktor EPC PT Rekayasa Industri dan telah berhasil dirampungkan pada 15 Oktober 2020 lalu.

“Meskipun di tengah pandemi, semangat sinergi antara PT Pupuk Kujang dan PT Rekayasa Industri yang merupakan anak perusahaan dari PT Pupuk Indonesia (Persero) dalam pembangunan pabrik CO2 cair dapat terselesaikan dengan baik" ucap Maryadi.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Bakir Pasaman berharap produk turunan yang dikembangkan Pupuk Kujang ini semakin meningkatkan daya saing perusahaan. Terlebih pangsa pasar untuk produk CO2 cair masih sangat terbuka lebar.

“Hal ini sejalan dengan program kerja Pupuk Indonesia untuk lebih fokus pada diversifikasi produk yang dapat meningkatkan daya saing,” kata Bakir.

Baca juga: Joe Biden Jadi Presiden AS, Bagaimana Nasib Harga Minyak Dunia?

Pupuk Indonesia Grup, kata Bakir, berkomitmen menambah portofolio investasi, terutama untuk pengembangan produk nutrisi tanaman dan produk-produk petrokimia lainnya.

"Kami juga memberikan perhatian khusus dalam meningkatkan daya saing Pupuk Kujang. Beberapa pengembangan yang sedang dilakukan di PKC antara lain join venture pembangunan Pabrik Katalis Merah Putih, rencana pembangunan pabrik NPK Nitrat dan pengembangan lainnya," ucapnya.

Pabrik CO2 ini diresmikan pada Sabtu (7/11/2020) oleh Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin bersama Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Bakir Pasaman, Direktur Utama PT Pupuk Kujang Maryadi dan Direktur Utama PT Rekayasa Industri Alex Dharma Balen di Cikampek. Pada kesempatan ini dilakukan pula penandatanganan kesepakatan bersama Offtake CO2 cair antara PT Pupuk Kujang dengan PT Samator Gas dan PT Purnabuana Yudha.

Baca juga: Menaker Sebut Subsidi Gaji Disalurkan Hari Ini, Cek Rekening

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com