Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkop Teten: Bali Itu Showroom Indonesia ke Dunia Internasional

Kompas.com - 16/11/2020, 08:34 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mewabahnya Covid-19 sangat memukul para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Beragam dampak yang dirasakan oleh mereka, seperti ketidak tersedianya bahan baku hingga penurunan omzet yang sangat drastis.

Untuk itulah pemerintah telah menggelontorkan beragam program agar para pelaku UMKM bisa kembali melakukan aktivitas usahanya.

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, untuk pelaku UMKM yang usahanya mengalami penurunan produksi maupun penjualan, telah dialokasikan program restrukturisasi pinjaman dan subsidi bunga.

"Sementara untuk pelaku UMKM yang memang tidak bisa lagi mendirikan usahanya sama sekali, diberikan program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif sebesar Rp 2,4 juta kepada UMKM dan aaat ini, Banpres Produktif telah disalurkan kepada 9,3 juta pelaku usaha mikro di seluruh Indonesia dengan jumlah bantuan sebesar Rp 22,38 triliun," ujarnya mengutip siaran resminya, Senin (16/11/2020).

Baca juga: Menkop Teten: Fintech Sangat Dibutuhkan Pelaku UMKM

Dia menyebutkan, dampak pandemi ini bukan hanya di satu daerah saja, melainkan seluruh pelosok Tanah Air, tanpa terkecuali di daerah Bali.

Teten menjelaskan, UMKM sektor pariwisata di Bali yang sangat bergantung pada kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik, mengalami penurunan yang drastis. Sebab, sektor pariwisata hampir semua terhenti akibat pandemi.

"Makanya, kontraksi di Bali masih tinggi, yaitu negatif 12 persen. Tapi, begitu turis datang lagi, saya meyakini bahwa perekonomian Bali bakal langsung melesat lagi," ucapnya.

Oleh karena itu, Teten berharap, program Banpres Produktif sebesar Rp 2,4 juta ini bisa bermanfaat digunakan untuk kegiatan yang produktif.

"Karena selama ini Bali memberikan kontribusi besar pada perekonomian nasional, khususnya di sektor pariwisata, maka Banpres Produktif untuk Usaha Mikro di Bali termasuk yang kita prioritaskan. Bali itu Showroom Indonesia ke dunia internasional," katanya.

Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, dari usulan sebanyak 214.118 pelaku usaha mikro, telah berhasil divalidasi dan disahkan sebanyak 131.693 orang. Sehingga, total alokasi Banpres Produktif untuk Usaha Mikro untuk Bali sebesar Rp 316 miliar.

"Awalnya, Bali hanya mendapat alokasi 90.000-an pelaku usaha mikro. Namun, kami terus melobi karena kami memang butuh," ujar Koster.

Di samping Banpres Produktif, Pemprov Bali juga tak tinggal diam dalam membantu Koperasi dan UMKM di masa Pandemi. Untuk koperasi tiingkat Kabupaten/Kota diberikan bantuan sebesar Rp 10 juta, sedangkan tingkat provinsi sebesar Rp 30 juta.

"Total ada 4.000 koperasi yang kami bantu. Namun, itu semua belumlah cukup. Karena itu, kami mengharapkan tahun depan, akan lebih banyak lagi UMKM yang mendapatkan Banpres Produktif ini," harap Koster.

Baca juga: Pendaftaran BLT UMKM Rp 2,4 Juta Masih Dibuka, Simak Persyaratannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com