Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebutuhan Energi Terus Meningkat, Ini Langkah yang Disiapkan Pemerintah

Kompas.com - 24/11/2020, 07:38 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menyatakan, permintaan energi nasional terus meningkat, seiring kemajuan peradaban, teknologi, gaya hidup dan pertumbuhan ekonomi.

Pada saat bersamaan, pemanfaatan energi di Indonesia saat ini masih mengandalkan energi fosil, baik yang disubsidi maupun yang berasal dari impor.

Terus meningkatnya permintaan dan impor energi, bisa mengganggu ketahanan pasokan energi nasional.

"Ketergantungan kepada energi impor menjadi salah satu tantangan berat pemerintah dalam menjaga ketahanan energi nasional," ujar Menteri ESDM, Arifin Tasrif, dalam seminar virtual, Senin (23/11/2020).

Baca juga: Pertamina dan PLN Akan Bangun Pusat Riset Energi Nasional

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah menekankan pentingnya pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), yang potensinya sangat melimpah.

"Kita dikaruniai sumber EBT yang melimpah, dengan total potensi mencapai lebih dari 417,8 GW, namun baru dimanfaatkan sebesar 10,4 GW atau sekitar 2,5 persen," kata Arifin.

Oleh karenanya, Arifin menyebutkan, pihaknya telah menyusun Grand Strategi Energi Nasional, yang diklaim mampu menjamin ketersediaan energi yang cukup, kualitas yang baik, harga terjangkau dan ramah lingkungan dalam kurun waktu 2020-2040,

Strategi yang dikembangkan, antara lain meningkatkan lifting minyak, mendorong pengembangan kendaraan listrik, pengembangan dan pembangunan kilang, serta pengembangan EBT untuk mengurangi impor minyak.

"Sedangkan untuk mengurangi impor elpiji melalui strategi penggunaan kompor listrik, pembangunan jaringan gas kota, dan pemanfaatan Dimethyl Ether (DME)," tutur Arifin.

Baca juga: 7 Perusahaan Minyak Terbesar di Dunia, Sinopec China Urutan Teratas

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com