Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Regulator Penerbangan Eropa Sebut Boeing 737 Max Sudah Laik Terbang

Kompas.com - 21/12/2020, 12:25 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

LONDON, KOMPAS.com - Pimpinan Agensi Keamanan Penerbangan Eropa (Europe's Aviation Safety Agency/EASA) memastikan Boeing 737 Max saat ini sudah aman untuk kembali terbang.

Dilansir dari BBC, Senin (21/12/2020) Direktur Eksekutif EASA Patrick Ky mengatakan tak ada lagi hal yang terlewatkan berdasarkan hasil analisis terakhir mengenai perubahan desain yang dilakukan oleh produsen armada tersebut.

Sebelumnya, Boeing 737 Max dilarang untuk terbang oleh banyak regulator di seluruh dunia. Pasalnya, armada pabrikan Boeing tersebut terlibat dalam dua kecelakaan mematikan, yang menyebabkan 346 orang meninggal dunia. Kecelakaan pertama pesawat tersebut terjadi pada Oktober 2018 lalu, ketika pesawat Lion Air jenis tersebut jetuh di perairan Indonesia.

Sementara kecelakaan kedua melibatkan Ethiopian Airlines yang langsung jatuh setelah takeoff dari Bandar Udara Addis Ababa, hanya berjarak empat bulan dari kecelakaan pertama.

Baca juga: OJK Resmikan Kantor Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara

Namun demikian kini jenis pesawat tersebut telah mendapat izin terbang kembali di Amerika Serikat dan Brazil. EASA pun diperkirakan akan memberi izin terbang pada Boeing 737 Max di Eropa pada pertengahan Januari mendatang.

Kedua kecelakaan tersebut terjadi lantaran perangkat lunak atau software terkait kontrol penerbangan yang diduga didesain secara tidak sempurnya. Hal itu menyebabkan software tersebut beroperasi pada waktu yang salah dan membuat pesawat menukik sehingga terjatuh.

Sejak kecelakaan yang terjadi di Ethiopia, EASA telah melakukan peninjauan desain 737 Max secara independen. Sementara proses serupa juga dilakukan oleh regulator Amerika Serikat (AS), Federal Aviation Administration (FAA).

Menurut Ky, hasil peninjauan tersebut menunjukkan hasil modifikasi yang dilakukan oleh Boeing telah memperbaiki kesalahan yang mengakibatkan dua kecelakaan sebelumnya.

"Kami meninjau lebih jauh terkait kontrol penerbangan, seluruh mesin dari armada pesawat," ujar dia.

Tujuan dari peninjauan tersebut yakni untuk melihat kekurangan apa pun yang dapat menyebabkan kecelakaan terjadi.

Untuk bisa kembali terbang, pesawat yang ada sekarang harus dilengkapi dengan perangkat lunak komputer baru, serta menjalani perubahan pada kabel dan instrumentasi kokpitnya.

Baca juga: Mulai Besok Penumpang KA Jarak Jauh Wajib Rapid Test Antigen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com