Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menaker: Produktivitas Pekerja RI Masih Tertinggal

Kompas.com - 22/12/2020, 14:35 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyebut produktivitas tenaga kerja Indonesia masih jauh tertinggal dari negara pesaing.

"Kalau terkait produktivitas data menunjukkan, ini pahit ngomong begini memang, produktivitas pekerja Indonesia masih tertinggal," ujarnya dalam paparan Outlook Perekonomian Indonesia 2021 secara virtual, Selasa (22/12/2020).

"Tingkat produktivitas pekerja kita juga di bawah negara pesaing kita seperti Vietnam," tambah dia.

Baca juga: Bos Pertamina Beberkan Alasan Sektor Migas Defisit Meski Kelebihan Pasokan

Menaker mengatakan, berdasarkam data Organisasi Buruh Internasional (ILO), tingkat pertumbuhan output tahunan pekerja Indonesia masih rendah, bahkan di bawah rata-rata negara dengan penghasilan menengah bawah.

"Ada juga survei yang dilakukan kepada para pelaku usaha di Indonesia yang hasilnya menunjukkan mayoritas responden menjawab bahwa nilai upah minimum yang ditetapkan di Indonesia tidak sepadan dengan produktivitas yang dihasilkan oleh pekerja," kata dia.

Ida bilang, di tengah besarnya kebutuhan terhadap penciptaan lapangan kerja, Indonesia justru menghadapi tantangan bahwa iklim penciptaan lapangan kerja baru masih belum bersahabat.

Baca juga: Santer Isu Resuffle Kabinet, Pasar Bakal Respons Positif Atau Negatif?

Data menunjukkan peringkat kemudahan berusaha saat ini berada di peringkat 73. Bahkan, kata Ida, bila dilihat lebih detail lagi dalam indeks tersebut, misalnya dalam aspek mendirikan usaha, maka peringkat Indonesia masih 140, jauh di bawah negara-negara pesaing.

Lebih lanjut kata Ida, data tersebut menunjukkan besarnya tantangan bagi investasi dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia.

Oleh karena itu, Menaker menilai dibutuhkan regulasi yang dapat melakukan reformasi struktural dan mempercepat transformasi ekonomi untuk merespon dengan cepat semua tantangan.

"Sehingga kita dapat segera memulihkan perekonomian dan sektor ketenagakerjaan kita yang terdampak pandemi dengan memanfaatkan bonus demografi yang sedang kita miliki saat ini," ujar dia.

Baca juga: Harga Cabai Diproyeksi Terus Naik Hingga Awal 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com