Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UMKM Harap Bunga Pinjaman Turun Pasca Holding Pembiayaan Terbentuk

Kompas.com - 23/12/2020, 12:10 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mendukung rencana pemerintah membentuk induk usaha (holding) BUMN untuk pembiayaan dan pemberdayaan usaha Ultra Mikro (UMi) dan UMKM.

Pembentukan holding pembiayaan UMKM diharapkan bisa disosialisasikan dengan baik oleh pemerintah.

Ketua Umum Asosiasi Industri UMKM Indonesia (Akumandiri) Hermawati Setyorinni mengatakan, selama ini kendala terbesar bagi UMKM untuk mendapat bantuan permodalan adalah minimnya sosialisasi.

Dia bilang, informasi yang kurang membuat pelaku UMKM kesulitan saat hendak mengakses pembiayaan atau kredit untuk mengembangkan usahanya.

“Menurut saya sah-sah saja rencana pemerintah membentuk holding pembiayaan UMKM. Hanya saja sebaiknya harus dikaji secara matang dulu, karena kendala terbesar dalam penyaluran pinjaman permodalan bagi UMi dan UMK selain sosialisasi juga persyaratan yang hampir sama dengan pinjaman umum di perbankan,” ujarnya mengutip siaran persnya, Rabu (23/12/2020).

Baca juga: Menteri Trenggono Jawab Tudingan Soal Keterlibatannya di Perusahaan Pengekspor Benur

Dia mengatakan, holding BUMN untuk pembiayaan dan pemberdayaan UMi dan UMKM juga harus menjamin ketersediaan pusat data (database) pelaku usaha di Indonesia. Data yang rutin diperbarui menjadi kunci agar penyaluran bantuan dan program untuk UMKM tepat sasaran.

Menurut Hermawati, jika rencana pembentukan induk usaha ini terealisasi, maka pemangku kebijakan harus membuka seluas-luasnya peluang bagi pelaku usaha UMi dan UMKM untuk mendapat akses layanan keuangan yang mudah.

Selain itu, pendampingan dan pengawasan harus tetap diberikan terhadap pelaku usaha UMi dan UMKM yang mendapat akses layanan keuangan.

“Tinggal bagaimana niat baik stakeholder membuka peluang pelaku usaha UMi dan UMK ini bisa mendapatkan manfaat dengan bunga kecil di situ? Perlu adanya sosialisasi, buka seluas-luasnya peluang pelaku UMi dan UMK mendapatkan akses dengan syarat yang mudah dan birokrasi yang tidak menyulitkan mereka dan dibarengi dengan pendampingan dan pengawasan,” tuturnya.

Hermawati juga berharap pembentukan holding pembiayaan untuk usaha UMi dan UMKM bisa menekan biaya kredit bagi para pelaku usaha kecil. Sebab menurutnya, imbal balik atau bunga yang sesuai untuk pelaku usaha UMi dan UMKM baiknya dibatasi maksimal 3 persen.

“Saya berharap pembentukan holding tersebut bisa benar-benar menekan biaya kredit pelaku usaha Mikro Kecil maksimal 3 persen, dan disertai pendampingan dan pengawasan bagi mereka,” kata dia.

Baca juga: Trenggono: Soal Benur Kita Evaluasi, Saya Cinta Keberlanjutan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com