Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Indonesia Masih Dianggap Berisiko Tinggi dari Sisi Pelanggaran dan Korupsi

Kompas.com - 23/12/2020, 11:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti situasi Indonesia saat ini yang masih rentan terhadap praktik korupsi serta penyelewengan tata kelola.

Bendahara Negara itu menjelaskan, Indonesia hingga saat ini di mata dunia masih dianggap sebagai negara yang memiliki risiko tinggi dari sisi pelanggaran dalam pelaksanaan kebijakan.

"Indonesia sebagai suatu negara masih dianggap sebagai negara yang punya risiko tinggi dari sisi tata kelola, dari sisi korupsi, dari sisi pelanggaran," jelas Sri Mulyani dalam Rakornas AAIPI, Rabu (23/12/2020).

Baca juga: Anggaran Infrastruktur Tahun Depan Naik Tajam, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Untuk itu, Sri Mulyani meminta agar auditor internal pemerintah harus bekerja ekstra dalam menjaga kepercayaan publik di tengah situasi pandemi.

Pasalnya, situasi yang ia sebutkan sebelumnya sudah terjadi bahkan sejak Indonesia tidak dihadapkan pada krisis yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

"Jadi kita secara profesional sebagai sebuah asosiasi untuk para internal auditor pemerintah sudah selayaknya dan seharusnya tidak merasa puas, itu bahkan dalam suasana yang biasa," ujar dia.

Saat ini, Sri Mulyani mengatakan, Indonesia dihadapkan pada situasi pandemi Covid-19.

Pandemi telah memberikan dampak terhadap masyarakat, baik dari segi ekonomi dan sosial.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut 56 Persen Surat Utang Negara Dikantongi Ibu-ibu

Untuk itu, pemerintah pun bergerak cepat dengan mengubah anggaran tahun ini dengan menambahkan Rp 695,2 triliun sebagai alokasi untuk penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Auditor internal pemerintah pun dihadapkan pada kondisi di mana harus memperbaiki reputasi Indonesia sebagai negara dengan pemerintahan yang bersih dan tata kelola yang baik, sekaligus kondisi pandemi yang mengharuskan pemerintahan bekerja cepat.

"Jadi bayangkan dari sisi substansi, cara kita melihat masalah, pandemi ini menambahkan lagi beban atau tanggung jawab atau tantangan bagi bara api aparat internal pemerintahan," ujar Sri Mulyani.

"Dalam suasana normal saja tadi saya sebutkan, kita sudah memiliki tanggung jawab dan beban untuk tujuan meningkatkan reputasi sebagai negara dan pemerintahan yang bersih, apalagi ditambah dengan pandemi, kita harus begerak cepat," jelas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com