Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kebiasaan Belanja yang Harus Dihentikan

Kompas.com - 05/01/2021, 13:13 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menghabiskan waktu berjam-berjam di mal atau melihat berbagai penawaran secara online kadang-kadang bisa menjadi suguhan yang menyenangkan.

Kebiasaan belanja pun bisa menjadi tidak terkendali jika kamu tidak berhati-hati. Sebab kebiasaan berbelanja kamu akan bisa berubah menjadi hal yang berbahaya.

Apalagi ketika belanja kamu sangat impulsif, sehingga akan memengaruhi anggaran pribadimu.

Baca juga: Ini Alasan Orang Indonesia Tertarik Belanja Saat Harbolnas

Mengutip dari Moneycrashers.com, Selasa (5/1/2021), berikut adalah 7 kebiasaan berbelanja yang harus dicermati dan dihentikan:

1. Belanja dengan plastik

Saat berbelanja dengan kartu kredit atau debit, kamu tidak secara fisik melihat uang keluar dari dompet. Hal ini bisa membuat kamu kehilangan pengingat bahwa kamu telah menghabiskan uang sama sekali.

Kartu debit sering sekali memiliki perlindungan cerukan, jadi membelanjakan lebih dari yang kamu rencanakan mungkin akan terasa bukan masalah besar.

Oleh sebab itu cara yang bisa kamulakukan adalah selalu berbelanja dengan uang tunai dan bawalah jumlahnya persis dengan yang kamu rencanakan untuk dibelanjakan.

Begitu uang habis, kamu tahu sudah waktunya untuk berhenti berbelanja dan pulang.

2. Belanja karena bosan

"Jika kamu tidak memiliki kegiatan apapun saat istirahat makan siang, mengapa tidak mampir ke mal?"

"Jumat malam akan sempurna untuk mengunjungi toko-toko dan restoran di pusat kota."

Kalimat di atas terdengar akrab? Jika demikian, kamu mungkin menganggap berbelanja adalah sebagai hobi kamu bukan menjadi sebagai kebutuhan.

Berbelanja karena bosan dapat menyebabkan kamu mengeluarkan uang terlalu banyak dan membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan.

Oleh sebab itu, penting bagi kamu untuk mencegah kebosanan dengan melihat aktivitas gratis lainnya yang dapat dilakukan saat memiliki waktu luang.  Misalnya mendengar podcast favorit, menelepon teman untuk minum kopi, atau membaca buku.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com