Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susul Huawei, Kini Giliran Xiaomi Masuk Daftar Hitam AS

Kompas.com - 16/01/2021, 08:55 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber nikkei

TAIPEI, KOMPAS.com - Produsen ponsel asal China, Xiaomi, telah masuk dalam daftar hitam AS menyusul Huawei. Masuknya Xiaomi ke dalam daftar hitam perdagangan membuat investasi dari AS ke perseroan menjadi dibatasi.

Mengutip Nikkei Asia, Sabtu (16/1/2021), Presiden Donal Trump yang bakal habis masa jabatannya meningkatkan hubungan tidak baik antara AS dengan China. Trump justru mengintensifkan tindakan kerasnya terhadap kepentingan perusahaan-perusahaan China.

Diketahui, Departemen Pertahanan AS telah memasukkan Xiaomi ke dalam daftar hitam sejak Kamis (14/1/2021) karena diduga ada hubungan kuat dengan militer China.

Baca juga: Mengintip Gaji Per Bulan Komjen Listyo Sigit Sebagai Calon Kapolri

Produsen chip teratas asal negeri Tirai Bambu, Semiconductor Manufacturing International Corp juga telah dimasukkan ke dalam daftar hitam untuk membatasi bisnisnya dengan perusahaan AS.

AS bahkan memaksa para investor untuk menjual saham mereka dari perusahaan-perusahaan tersebut.

Diduga blacklist atas Xiaomi datang ketika perseroan membuat rencana ambisius untuk pertumbuhan secara global. Pada kuartal III 2020, Xiaomi berhasil mengalahkan produsen ponsel asal AS, Apple, dari segi penjualan/pengiriman ponsel.

Xiaomi menjadi pembuat ponsel terbesar ketiga di dunia pada saat itu, mengungguli raksasa teknologi AS itu dari tiga besar global untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir.

Xiaomi juga telah melakukan pemesanan agresif dengan para pemasok. Harapannya, perseroan mampu meraih pangsa pasar yang hilang dari Huawei di tengah tindakan keras AS.

Menanggapi blacklist AS, Xiaomi membantah terafiliasi oleh militer China.

Pembuat ponsel yang dijuluki Apple-nya China ini boleh dibilang berhasil mengukir namanya sebagai pabrikan ponsel dengan spesifikasi premium, namun harganya terjangkau. Tak heran, perusahaan memegang posisi teratas di beberapa pasar handset, seperti India.

Xiaomi juga merupakan salah satu klien terkemuka dari dua pengembang chip seluler terbesar di dunia, Qualcomm AS dan Mediatek Taiwan.

Smartphone andalan terbarunya dengan tipe Mi 11 yang diluncurkan pada Desember ini, menggunakan prosesor seluler paling premium Qualcomm, sistem-on-chip Snapdragon 888 5G.

Larangan Trump

Sementara itu, Trump telah menuduh China semakin mengeksploitasi ibu kota AS.

Menyusul blacklist terhadap Xiaomi, Trump melarang warga AS untuk memiliki sekuritas secara langsung atau melalui dana, di perusahaan yang dianggap memiliki hubungan dengan militer China. Larangan itu berlaku mulai 11 Januari 2021 kemarin.

Baca juga: Tak Ingin Lagi Ada Fraud, Jokowi: OJK Tidak Boleh Mandul

Sedangkan bagi investor yang telanjur memiliki aset secara itu, diberi waktu hingga November 2021 untuk melepaskan/menjualnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com