Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Jadi Komisaris Tokopedia, Wishnutama: I'm Back

Kompas.com - 08/02/2021, 07:04 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Tokopedia kembali menunjuk Wishnutama Kusubandio sebagai komisaris.

Wisnutama sempat menjabat sebagai komisaris perusahaan di e-commerce tersebut, tetapi mengundurkan diri pada 21 Oktober 2019 karena ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"I’m back. Terima kasih banyak bro William @liamtanu dan @tokopedia Semoga kita dapat memajukan Tokopedia dalam melakukan pemerataan ekonomi di Indonesia secara digital. Terutama di sisi pemberdayaan UMKM lokal yang tentu berkaitan erat dengan kemajuan ekonomi kreatif negeri ini," sebut Wishnutama dikutip dari akun Instagram-nya, Senin (8/2/2021).

Baca juga: Tokopedia Catat Kenaikan Transaksi Penjualan Makanan dan Minuman 3 Kali Lipat

Wishnutama mengaku sangat senang bisa kembali bergabung dengan Tokopedia.

“Saya senang dapat bergabung dengan Tokopedia dan membagi pengalaman saya untuk mendukung cita-cita perusahaan,” ucap dia dalam siaran pers Tokopedia yang diterima Kompas.com.

Dia pun mengapresiasi misi Tokopedia dalam melakukan pemerataan ekonomi di Indonesia secara digital, terutama di sisi pemberdayaan UMKM lokal yang berkaitan erat dengan kemajuan ekonomi kreatif negeri ini.

Sementara itu, Founder dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya yakin bahwa pengalaman yang dimiliki Wishnutama dapat memberi nilai tambah bagi perusahaan.

“Selain itu, memberikan nilai tambah terhadap institusi secara menyeluruh, hingga percepatan terwujudnya misi besar Tokopedia untuk Indonesia,” kata William.

Wishnutama memiliki pengalaman hampir 26 tahun di industri kreatif. Ia merupakan pendiri NET Mediatama Televisi. Sebelumnya, dia juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama Trans TV dan Trans 7.

Baca juga: Kata Pemerintah soal Isu Merger Gojek-Tokopedia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Whats New
Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Whats New
Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Whats New
Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Whats New
Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Whats New
Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Whats New
Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Whats New
Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com