Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Pemerintah soal Isu Merger Gojek-Tokopedia

Kompas.com - 21/01/2021, 18:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara terkait kabar penggabungan atau merger dua unicorn Indonesia, Gojek dan Tokopedia.

Ia mengatakan, pemerintah tak bisa berkomentar terkait aksi korporasi kedua unicorn sebab itu merupakan ranah swasta.

"Itu ranah swasta, tentu pemerintah tidak bisa berikan komentar selama ini (merger) belum terjadi, dan itu adalah bisnis," ujar Airlangga dalam konferensi pers virtual, Kamis (21/1/2021).

Baca juga: Jumlah UMKM yang Jualan di Tokopedia Melonjak Lebih dari 2,5 Juta Selama 2020

Menurut Airlangga, merger dua perusahaan adalah hal yang memungkinkan dalam dunia bisnis, terlebih jika perusahaan memutuskan untuk bisa melantai di pasar modal.

Ia mengatakan, hingga saat ini belum ada satu pun unicorn Indonesia yang IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Airlangga menambahkan, aturan saat ini memang seringkali belum memungkinkan bagi kebanyakan startup untuk IPO, sebab harus membukukan keuntungan selama dua tahun berturut-turut.

"Tapi kalau ada 1-2 unicorn yang bisa melantai di bursa, tentu ini juga akan mendorong tranparansi yang baik, dan bisa lebih melibatkan masyarakat (dalam kepemilikan saham)," kata dia.

Baca juga: Pengamat: Merger Gojek-Tokopedia adalah Win Win Solution...

Sebelumnya, Gojek dan Tokopedia dikabarkan akan merger.

Aksi korporasi itu bakal menciptakan raksasa teknologi dengan nilai lebih dari 18 miliar dollar AS atau sekitar Rp 250,2 triliun (kurs Rp 13.900).

Diberitakan Bloomberg, kabar merger tersebut sejalan dengan rencana Tokopedia untuk melakukan IPO.

Dalam beberapa bulan ke depan, kedua pihak dikabarkan akan siap mencapai titik sepakat dengan kemajuan negosiasi merger yang saat ini dilakukan.

Baca juga: Ini Catatan Tokopedia Sepanjang 2020

Valuasi Gojek dan Tokopedia masing-masing sebesar 10,5 miliar dollar AS dan 7,5 miliar dollar AS.

Pendiri dari kedua pihak perusahaan telah bersahabat sejak lebih dari 10 tahun lalu, dan telah mengantisipasi kerja sama antara keduanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+