Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Kaya Mendadak Seperti Warga Tuban yang Dapat Ganti Rugi Tanah, Apa yang Sebaiknya Dibeli?

Kompas.com - 18/02/2021, 13:45 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, mendadak kayara lantaran mendapat uang ganti rugi pembebasan lahan dari proyek kilang yang digarap PT Pertamina (Persero).

Setidaknya, terdapat 225 warga yang mendapat uang penjualan tanah dari Pertamina.

Rata-rata uang yang diterima sekitar Rp 8 miliar, tergantung luas tanah yang dijual.

Baca juga: Kilang Minyak Tuban, Dulu Ditolak, Kini Bikin Warga Kaya Mendadak

Banyak dari warga yang tiba-tiba kaya raya itu kemudian menggunakan uang yang mereka dapatkan untuk membeli mobil.

Bahkan, secara keseluruhan, ada 176 unit mobil yang dibeli oleh warga desa tersebut dan menjadi viral di media sosial.

Perencana Keuangan Ahmad Ghazali mengatakan, sebenarnya sah-sah saja untuk warga tersebut menggunakan uang untuk membeli mobil.

Namun, sebenarnya uang tersebut bisa digunakan untuk berinvestasi agar tidak menguap begitu saja lantaran dibelanjakan untuk hal-hal konsumtif.

Ia mengatakan, satu hal sederhana yang bisa dilakukan oleh warga desa adalah dengan menggunakan uang tersebut untuk kembali membeli tanah.

Baca juga: Ini Komentar Pertamina yang Proyeknya Bikin Warga Desa di Tuban Mendadak Jadi Miliarder

"Kearifan yang pernah saya dapatkan juga dari orang tua adalah, jangan sampai kehilangan tanah. Jika menjual tanah, maka sebaiknya dibelikan lagi tanah di tempat lain. Dengan cara ini, kita berinvestasi atau setidaknya mengamankan kebutuhan masa depan," ujar Ahmad ketika dihubungi oleh Kompas.com, Kamis (18/2/2021).

Selain itu, bisa juga uang senilai miliaran tersebut sebagian dibelikan emas dalam bentuk batangan.

"Namun yang literasinya rendah akan membeli emas perhiasan. Tidak apa-apa, toh dalam jangka panjang masih lebih baik daripada dibelikan barang konsumtif," ujar dia.

Uang miliaran tersebut juga bisa diinvestasikan pada insturmen deposito.

Baca juga: Cerita Warga Tuban Mendadak Jadi Miliarder, Borong Mobil dan Ingin Naik Haji, Ada yang Dirikan Usaha

Dengan berinvestasi di deposito sebesar Rp 2 miliar misalnya, masyarakat bisa mendapatkan imbal hasil sekitar Rp 8 juta hingga Rp 10 juta per bulan.

"Dan itu mungkin sudah memadai untuk biaya hidup secara normal," ujar Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Spend Smart
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Whats New
OJK Cermati Aksi Jual Saham oleh Asing di BEI

OJK Cermati Aksi Jual Saham oleh Asing di BEI

Whats New
Sekjen ASEAN Ucapkan Selamat atas Capaian Proses Aksesi Indonesia ke OECD

Sekjen ASEAN Ucapkan Selamat atas Capaian Proses Aksesi Indonesia ke OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com