Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Keluar dari Resesi, Hong Kong Alokasikan Anggaran Rp 217 Triliun

Kompas.com - 24/02/2021, 14:12 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Pemerintah Hong Kong bakal menganggarkan belanja sebesar 15,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 217 triliun (kurs Rp 14.000) pada tahun anggaran tahun ini.

Dilansir dari CNBC, Kamis (24/2/2020), anggaran belanja tersebut dialokasikan untuk mengungkit perekonomian agar terlepas dari resesi yang telah terjadi dalam dua tahun terakhir.

"Hong Kong telah mengalami kesengsaraan dalam dua tahun terakhir," jelas Menteri Keuangan Hong Kong Paul Chan dalam pidato anggarannya, Rabu (23/2/2021).

Baca juga: IHSG Turun di Sesi I, Emiten Startup Binaan BEI Ini Jadi Leader

"Dengan pandemi yang masih terjadi, ekonomi kita belum akan keluar dari resesi," jelas dia.

Ekonomi Hong Kong telah mengalami tekanan dalam enam kuartal terakhir setelah sebelumnya bergelut dengan krisis yang bertubi.

Termasuk di dalamnya perang dagang pada tahun 2018, serta demosntrasi yang berlangsung selama berbulan-bulan sejak 2019, sekaligus pandemi di tahun 2020.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah meningkatkan belanja untuk membantu pelaku usaha serta rumah tangga.

Selain itu, defisit anggaran sempat menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah pada Maret lalu di kisaran 33,2 miliar dollar AS.

Defisit anggaran Hong Kong pada tahun ini pun dipatok sebesar 13,1 miliar dollar AS.

Baca juga: Pemerintah Dorong Perbankan Biayai Sistem Kelistrikan Smart Grid

Adapun anggaran belanja tahun 2021 yang dimulai pada bulan April ini termasuk di dalamnya anggaran untuk pengadaan vaksin Covid-19 sebesar 1,1 miliar dollar AS.

Selain itu juga naggaran untuk mendukung dunia usaha sebesar 1,2 miliar dollar AS dan dukungan untuk mengangkat pajak penghasilan untuk pribadi, serta bantuan berupa voucher belanja senilai 645 dollar AS.

Untuk diketahui, perekonomian Hong Kong mengalami kontraksi sebesar 6,1 persen di tahun 2020. Kontraksi tersebut jauh lebih dalam bila dibandingkan di tahun sebelumnya yang hanyha sebesar 1,2 persen

Chan pun menilai perekonomian Hong Kong diharapkan bisa kembali tumbuh positif tahun ini. Ia mengatakan, ekonomi Hong Kong diproyeksi bisa tumbuh di kisaran 3,5 persen hingga 5,5 persen tahun ini, selain itu rata-rata 3,3 persen di kisaran tahun 2022 hingga 2025.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com