Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Berhasil Ekspor Produk Olahan Unggas ke Qatar

Kompas.com - 24/02/2021, 21:02 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com - PT Charoen Pokphand Indonesia melakukan pelepasan ekspor produk olahan unggas Indonesia untuk pertama kalinya ke Qatar dari kantor pusatnya yang berada di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (24/2/2021).

Acara pelepasan dilakukan bersama dengan Menteri Pertanian Syahrul Limpo yang hadir secara virtual.

Hadir juga Duta Besar RI untuk Qatar, Deputi Bidang Koordinator Pangan dan Agribisnis , Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kepala BPOM, Ketua Satgas Pangan, dan Ketua Komisi KPPU secara virtual.

Dalam kesempatan tersebut, PT Charoen Pokphand Indonesia bersepakat untuk melakukan ekspor produk olahan unggas minimal sebanyak 21.600 kilogram (kg) sepanjang 2021.

Realisasi ekspor produk agro PT Charoen Pokphand Indonesia sudah dipasarkan terhitung sejak 2017. Ketika itu, mereka pertama kali melakukan pengiriman ke Papua Nugini.

Lalu, pada 2018, mereka melebarkan pangsa pasar ekspor ke Jepang dan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).

Pada 2020, langkah ekspor perusahaan tersebut semakin jauh. Sampai pada 2021, saat pandemi Covid-19 masih melanda beberapa negara, PT Charoen Pokphand Indonesia berusaha untuk tetap berpartisipasi dalam menggerakan roda perekonomian Tanah Air dengan terus melakukan ekspor secara berkelanjutan ke negara-negara yang sudah menjalin kerja sama.

Dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu (24/2/2021), pihak PT Charoen Pokphand Indonesia memaparkan, ekspor produk ke Qatar telah diawali dengan ditandatanganinya perjanjian kerja sama antara PT Charoen Pokphand Indonesia dan KWIQ Supermarket dalam acara tahunan Trade Expo ke-35 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan RI secara virtual.

Pintu gerbang pertama

Pihak PT Charoen Pokphand Indonesia memaparkan bahwa ekspor yang dilakukan perdana pada Rabu berjumlah satu kontainer atau kurang lebih 3.618,92 kg. Jika diuangkan, ekspor tersebut bernilai Rp 220 juta.

Pada saat bersamaan, PT Charoen Pokphand Indoensia juga mengirim satu kontainer berisi produk olahan unggas kurang lebih 6.000 kg atau senilai Rp 250 juta ke Jepang. Ini adalah kontainer ke-13 sejak produk olahan unggasnya dapat menembus pasar Jepang.

Selain produk olahan unggas dari Feedmill Krian, Surabaya, PT Charoen Pokphand Indonesia juga mengirim enam kontainer pakan unggas ke RDTL sebanyak 120.000 kg dengan nilai Rp 740 juta.

Komisaris Independen Charoen Pokphand Indonesia Suparman dalam sambutannya mengatakan, pengiriman atau pelepasan ekspor produk olahan unggas asal Indonesia hari ini ke Qatar merupakan pintu gerbang pertama.

Selanjutnya, pihaknya berharap dapat terus memperluas pasar sehingga dapat menembus negara-negara Timur Tengah lainnya.

“Kami berharap dapat menjadi mercusuar bagi olahan – olahan unggas asal Indonesia di pasar mancanegara. Kami berkomitmen untuk memperluas lagi pasar ekspor ke beberapa negara seperti, Singapura, Korea, dan Arab Saudi,”ujarnya.

Ia menjelaskan, pihaknya berharap dapat mengekspor 671 ton produk olahan unggas asal Indonesia. Ia berharap, produk olahan unggas Indoensia dapat menjadi komoditi ekspor yang tersebar di dunia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com