Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerimaan PPnBM Sektor Otomotif Merosot 50 Persen di 2020

Kompas.com - 15/03/2021, 18:38 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat, terjadi penurunan perpajakan dari Pajak Pembelian atas Barang Mewah (PPnBM) hingga 50 persen pada tahun 2020.

Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo mengatakan, pada tahun 2020 realisasi penerimaan dari PPnBM hanya sebesar Rp 5 triliun. Sementara pada tahun sebelumnya, realisasi penerimaan dari PPnBM mencapai Rp 10 triliun.

Ia mengatakan, seretnya penerimaan negara dari sektor tersebut lantaran industri otomotif yang tengah lesu akibat terdampak pandemi Covid-19.

Baca juga: Ditjen Pajak Lelang Mobil Sitaan, Harga Mulai Rp 18,5 Juta

"Jadi memang pada situasi pandemi tingkat penjualan atau pergerakan di industri kendaraan bermotor betul-betul luar biasa pengecilan luar biasa," ujar Suryo ketika melakukan rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (15/3/2021).

Pihaknya pun mengatakan, untuk itu pemerintah kemudian memberikan insentif berupa diskon PPnBM agar industri otomotif bisa kembali memacu kinerja mereka pada tahun ini.

Insentif tersebut diberikan dalam bentuk diskon PPnBM yang berlaku mulai dari bulan Maret 2021 ini hingga Desember 2021 mendatang. Dengan insentif tersebut, diharapkan kelesuan yang terjadi pada tahun 2020 tidak terulang di tahun ini.

"Kalau tidak dibantu (tahun ini) akan memiliki kondisi yang hampir sama dengan 2020. Kelesuan di tahun 2020 menyebabkan penerimaan PPnBM menurun luar biasa," jelas Suryo.

Untuk diketahui, insentif diskon PPnBM tertuang di dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 20 Tahun 2021.

Di dalam PMK tersebut dijelaskan, Pemberian insentif pajak berlangsung selama 9 bulan ke depan yakni Maret-November 2021.

Baca juga: Tarif Retribusi dan Pajak Daerah di Tangan Jokowi, Setoran ke Pemda Makin Seret?

Di mana akan terbagi ke dalam 3 tahap, masing-masing tahapannya berlangsung selama 3 bulan.

Pada tahap pertama (Maret-Mei) besaran insentif PPnBM yang diberikan mencapai 100 persen, lalu sebesar 50 persen pada tahap kedua (Juni-Agustus), dan sebesar 25 persen di tahap ketiga (September-November). Segmen kendaraan bermotor yang dikenakan insentif pajak adalah mobil baru dengan kubikasi mesin di bawah 1.500 cc dan berpenggerak dua roda alias 4x2, termasuk sedan.

Pemerintah menetapkan kendaraan yang bisa menikmati insentif PPnBM harus memiliki kandungan komponen buatan lokal atau tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimal 70 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com