Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenang Muchtar Pakpahan, KSPSI: Selamat Jalan Pejuang Buruh Indonesia

Kompas.com - 22/03/2021, 18:14 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Berpulangnya Muchtar Pakpahan meninggalkan duka mendalam bagi berbagai elemen buruh, termasuk Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI).

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea turut menyampaikan duka cita atas meninggalnya tokoh buruh Muchtar Pakpahan.

"Saya menyampaikan duka mendalam atas wafatnya senior tokoh buruh," katanya di Jakarta, Senin (22/3/2021).

Sebagai sama-sama aktivis gerakan buruh, ia dan Muchtar Pakpahan menyimpan banyak kenangan. Ia lantas teringat harapan Muchtar Pakpahan kepada penerus perjuangan buruh Indonesia.

Dikatakan Andi Gani, Muchtar Pakpahan ingin suatu saat buruh harus memiliki gerbong politik yang kuat dalam membela hak-hak buruh Indonesia.

Baca juga: Simak, Ini 14 Alasan Perusahaan Boleh PHK Buruh di Aturan Terbaru

"Selamat jalan pejuang buruh Indonesia. Semoga Tuhan memberikan tempat terbaik," ungkapnya.

Andi Gani mengaku mengenal baik pribadi Muchtar Pakpahan sejak tahun 90-an saat mendampingi ayahnya, Jacob Nuwa Wea. Jacob Nuwa Wea adalah Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi era Presiden Megawati Soekarnoputri.

Menurut Andi Gani, sosok Muchtar Pakpahan seringkali berbeda pandangan dengan ayahnya. Namun, persahabatan keduanya tetap terjaga dan saling menghargai.

"Saat ayah saya diangkat menjadi Menaker pun Bang Muchtar tetap menjadi teman diskusi dalam membahas masalah perburuhan," kenang Andi Gani yang juga pimpinan ASEAN Trade Union Council.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa ketika dirinya memimpin organisasi besar buruh KSPSI, Muchtar Pakpahan tidak pernah membedakan senior maupun junior.

Para aktivis buruh masa kini, sering kali masih mendapatkan petuah dari Muchtar Pakpahan.

Baca juga: Buruh Minta Pembayaran THR Tahun Ini Tak Dicicil

"Teringat juga di tahun 2012 saat saya, Said Iqbal dan Mudhofir mengambil keputusan untuk melakukan mogok nasional di seluruh Indonesia, Bang Muchtar banyak memberikan saran dan masukan kepada kami juniornya," ujarnya.

Sebagain informasi, Muchtar meninggal dunia di Rumah Sakit Siloam Semanggi, Jakarta, Minggu (21/3/2021), sekitar pukul 22.30 WIB. Ia meninggal karena menderita kanker.

Muchtar Pakpahan merupakan Ketua Umum SBSI periode 2018-2022. Dikutip dari situs resmi SBSI, Muchtar lahir di Bah Jambi II, Tanah Jawa, Simalungun, Sumatera Utara pada 21 Desember 1953.

Ia adalah tokoh yang mendirikan serikat buruh independen pertama di Indonesia. Muchtar mendirikan SBSI pada saat rezim Orde Baru hanya mengizinkan satu serikat buruh, yakni SPSI.

Baca juga: Buruh Ancam Gugat Menaker Jika Keluarkan Aturan Pembayaran THR Dicicil

Muchtar pernah menjabat sebagai anggota Governing Body ILO mewakili Asia dan Vice President World Confederation of Labor, ILO. Pada 2003, dia meninggalkan serikat buruh dan mendirikan Partai Buruh Sosial Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com