Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tingkatkan Efisiensi dan Efektivitas, PGN Terapkan "Sipgas" dan Utamakan "Safety"

Kompas.com - 12/04/2021, 16:08 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) menerapkan teknologi digital yang terintegrasi dengan seluruh anak usaha melalui skema share service integrasi data bernama Sipgas dalam pengelolaan gas bumi.

Sistem tersebut merangkum seluruh operasi bisnis subholding gas dari upstream hingga downstream. Dengan begitu, aset yang dimiliki bisa dioptimalkan, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja operasional.

PGN mengaku, efektivitas dan efisiensi tetap dijalankan dengan bertekad mengedepankan aspek safety di seluruh wilayah operasi. Hal ini demi terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat, dan ramah lingkungan.

Buktinya dengan berpedoman pada komitmen health, safety, security, and environment (HSSE), PGN sepanjang 2020 mencapai target zero lost time injury (LTI), zero penyakit akibat kerja, dan lebih dari 375 juta jam kerja aman.

Baca juga: Lewat PGN Peduli, Subholding Gas Ini Salurkan Bantuan ke Korban Bencana Alam

Dari pedoman HSSE, PGN telah menerima surat rekomendasi sistem manajemen K3 (SMK3) hasil dari audit sertifikasi SMK3 PGN pada 2020 atas pencapaian hasil audit SMK3 sebesar 89 persen atau “Tingkat Penilaian Memuaskan”.

Sebagai hasil lanjutan, PGN akan mendapatkan Sertifikan SMK3 dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Republik Indonesia (RI) pada April 2021.

Sekretaris Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) Rachmat Hutama mengatakan, aspek safety selalu diterapkan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan menjaga situasi operasional yang kondusif.

“Hal ini mengingat PGN bergerak dibidang penuh risiko. Dengan begitu akan menjamin setiap kegiatan bisnis dapat berjalan dengan aman dan lancar,” katanya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (12/4/2021).

Baca juga: Di Tengah Pandemi, PGN Sukses Tuntaskan Penugasan dari Pemerintah

Untuk diketahui, PGN terus berkomitmen menjadi bagian dari solusi dalam berbagai peran yang diemban di bidang energi khususnya penyaluran gas bumi nasional.

Terlebih, di tengah upaya menjaga kondisi perekonomian yang baik di masa pandemi Covid-19. Upaya ini dibuktikan PGN dengan penerapan efisiensi dan efektifitas dalam menjaga kinerja bisnis maupun operasional.

PGN mengatakan, pihaknya terus melakukan evaluasi terhadap pembiayaan proyek-proyek infrastruktur yang sedang direncanakan maupun sudah dibangun. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap proyek mampu meraih skala ekonomi yang optimal dengan pembiayaan yang efisien.

Secara berkelanjutan, PGN mengaku terus menjalankan kegiatan operasional dan investasi agar dapat menciptakan multiplier effect perekonomian nasional.

Baca juga: Tingkatkan Kualitas Infrastruktur, PGN Realisasikan Interkoneksi Pipa SSWJ dan WJA

Pasalnya, gas bumi menjadi kebutuhan primer di wilayah eksisting maupun ekonomi baru dengan potensi ekonomi yang baik, sehingga infrastruktur dan layanan gas bumi harus dipastikan kehandalannya.

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com