Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KURASI KOMPASIANA] Worklife Balance: dari Menghabiskan Waktu hingga Mengendalikan Emosi di Tempat Kerja

Kompas.com - 15/04/2021, 16:16 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Kini kita semakin akrab dengan istilah "worklife balance" pada setiap perbincangan mengenai dunia pekerjaan.

Pasalnya, setiap ada permasalahan di tempat kerja, misalnya, sedikit banyaknya akan beririsan dengan kehidupan pribadi karyawan itu sendiri.

Oleh karena itu, keseimbangan dalam bekerja pada saat ini amat menuntut kemampuan seseorang karyawan dalam tanggungjawanya akan pekerjaan dan kehidupan sosialnya.

Akankah seorang karyawan justru sulit mencari keseimbangan tersebut?

1. "Polychronic Time" dan Kebiasaan Menghabiskan Waktu

Dalam bekerja, waktu merupakan aset yang berharga. Apapun profesi maupun jabatan kita, tulis Kompasianer Taura, waktu yang dimiliki dalam sehari adalah 24 jam.

Nah, akan tetapi, yang membedakan satu orang dengan orang lain dalam konteks pekerjaan misalnya, yaitu bagaimana setiap individu memanfaatkan waktu.

Mengutip catatan Antropolog, Kompasianer Taura menuliskan bahwa salah satu dari jenis pendekatan seseorang dalam memaknai waktu adalah mereka yang melihat waktu dari sisi Polychronic Time (P-Time).

"Orang yang bertipe ini (P-Time), cenderung melihat dan memanfaatkan waktu lebih santai di banding mereka yang meyakini pendekatan Monochronic time (M-Time)," tulisnya.

Akan tetapi, bagi mereka yang melihat dan meyakini konsep P-Time, selalu meyakini kalau hubungan antarmanusia merupakan inti dari kebiasaan P-Time. (Baca selengkapnya)

2. Worklife Balance dan Solusi Mengendalikan Emosi

Ada satu kebiasaan menarik di tempat Kompasianer Anjas Permata bekerja yakni mengajak hampir semua anggota secara acak bergantian untuk sekedar sharing dan berdiskusi.

Setiap hari, tulisnya, kita selalu berhadapan dengan target kerja, angka, dan ratio yang kadang-kadang menjemukan.

Oleh karena itu dalam bekerja itu penting sesekali kita berikan jeda untuk tidak terlalu memaksakan diri sendiri.

"Kegiatan semacam ini biasanya aku lakukan di luar kantor pada saat jam istirahat siang atau sore setelah jam aktifitas bekerja," tulis Kompasianer Anjas Permata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com