Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Kredit Terus Tumbuh, Ini Indikatornya

Kompas.com - 16/04/2021, 19:49 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan, Saldo Bersih Terimbang (SBT) penyaluran kredit baru pada Maret 2021 sebesar 68,7 persen, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 40,6 persen. Ini menandakan terus tumbuhnya permintaan kredit.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, berdasarkan kelompok bank, meningkatnya penyaluran kredit baru pada Maret 2021 diprakirakan terjadi pada seluruh kategori bank dan untuk seluruh jenis kredit.

"Dengan perkembangan tersebut, penyaluran kredit baru diprakirakan tumbuh positif untuk keseluruhan triwulan I 2021, terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru sebesar 52,9 persen," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (16/4/2021).

Baca juga: Simak Perbedaan Debit dan Kredit dalam Akuntansi

Berdasarkan kategori lapangan usaha, penyaluran kredit baru pada Maret diprioritaskan kepada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, industri pengolahan, konstruksi, serta pertanian, kehutanan dan perikanan.

Lebih lanjut BI memproyeksikan, penyaluran kredit baru akan kembali meningkat pada April 2021, meskipun tidak setinggi pada bulan sebelumnya.

"Hal tersebut terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru April 2021 sebesar 66,3 persen," ujar Erwin.

Selain itu, kebutuhan pembiayaan korporasi pada Maret kemarin juga meningkat menjadi 16,6 persen dari 8,2 persen. Peningkatan kebutuhan pembiayaan terutama disampaikan oleh responden pada sektor Industri pengolahan, perdagangan, pertanian, perikanan dan kehutanan, konstruksi, serta reparasi mobil dan motor.

"Kebutuhan tersebut digunakan untuk mendukung aktivitas operasional, membayar kewajiban yang jatuh tempo, dan mendukung pemulihan pasca-new normal. Adapun pemenuhan kebutuhan pembiayaan didominasi oleh dana sendiri yang meningkat," ucap Erwin.

Baca juga: OJK Prediksi Bank Digital Bisa Berikan Suku Bunga Kredit Lebih Murah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com