Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSSI Targetkan Pendapatan Tumbuh 20 Persen

Kompas.com - 26/04/2021, 10:34 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pelita Samudera Shipping Tbk menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 15 hingga 20 persen sepanjang tahun 2021.

“Target ini lebih tinggi dari 2019 atau pre-pandemi,” ujar Direktur Utama PSSI Iriawan Alex Ibarat, dalam keterangan tertulis, Senin (26/4/2021).

Target itu dipatok, setelah perusahaan dengan kode emiten PSSI itu mengamankan kontrak senilai 164,6 juta dollar AS pada 2020, untuk kontrak baru serta perpanjangan kontrak jangka panjang dalam 1 – 3 tahun ke depan.

Baca juga: Bidik Peluang Logistik, Pelita Samudera Shipping Beli Kapal Kargo Baru

“PSSI optimis akan bertumbuh tangguh dengan diversifikasi bisnis, optimalisasi aset dan ekspansi armada sebagai strategi berkelanjutan,” tuturnya.

Lebih lanjut, Alex menyebutkan, perseroan mengalokasikan anggaran belanja modal sepanjang tahun ini sebesar 21 juta dollar AS untuk rencana strategi ekspansi armada.

Sepanjang tahun lalu, PSSI membukukan pendapatan bersih telah diaudit sebesar 68,4 juta dollar AS atau sekitar Rp 960 miliar.

“Hanya mengalami penurunan sebesar 9 persen dari periode yang sama di 2019 sebesar 75,3 juta dollar AS, dengan tarif angkutan rata-rata mengalami kenaikan sebesar 10 persen,” kata Alex.

Alex menjabarkan, pendapatan sewa berjangka meningkat sebesar 35 persen menjadi 13,3 juta dollar AS, dari 9,9 juta dollar AS pada 2019.

Baca juga: Sambut Ramadhan, Lion Parcel Tambah Armada, Kurir, hingga Tebar Promo

Selain itu, perseroan juga mencatatkan pertumbuhan jumlah aset sebesar 3 persen menjadi 146,8 juta dollar AS dari 143,2 juta dollar AS.

Sementara itu, rasio utang terhadap aset dan rasio utang terhadap ekuitas sebesar masing-masing 0,24 kali dan 0,37 kali, lebih rendah dari masing-masing 0,28 kali dan 0,45 kali pada 2019.

Menurut Alex, seluruh capaian tersebut merefleksikan posisi keuangan perseroan yang memiliki struktur modal yang terjaga dengan baik dan kapasitas keuangan yang solid.

“Rasio harga saham terhadap pendapatan juga meningkat lebih tinggi sebesar 7,7 kali, dari 5,3 kali pada 2019,” ucapnya.

Baca juga: Usulan Dispensasi Larangan Mudik Bagi Santri Pesantren Dikritik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com