Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Gula Indonesia Makin Tinggi, Produksi Malah Turun

Kompas.com - 29/04/2021, 14:09 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) memprediksi produksi gula Indonesia akan menurun di tahun 2020-2021 menjadi 2,05 juta ton.

Kepala Peneliti CIPS Felippa Amanta menyebutkan, penurunan produksi gula Indonesia antara lain karena makin menyempitnya lahan kebun tebu. Sebagai informasi, tebu merupakan bahan baku untuk gula.
 
"Luas lahan kebun untuk tebu sudah menurun sejak tahun 2015 hingga 2019. Alhasil akibatnya produksi gula dari tebu menurun sekitar 2,53 juta ton di tahun 2015 menurun menjadi 2,23 juta ton di tahun 2019," ujarnya dalam CIPSEvent Webinar secara virtual, Kamis (29/4/2021).

Baca juga: Agar Stok Pangan Aman Selama Ramadhan, Pemerintah Impor Bawang Putih hingga Gula

Lebih rinci dia menyebutkan, pada 2016 produksi gula dari perkebunan tebu Indonesia mencapai 2,36 juta ton. Angka ini kembali turun menjadi 2,19 juta ton di tahun 2017 dan turun kembali menjadi 2,17 juta ton di tahun 2018.

"Dan kalau melihat prediksi USDA, ini akan menurun lagi menjadi 2,05 juta ton di 2020-2021," ungkapnya.

Padahal lanjut dia, konsumsi gula Indonesia masih terbilang tinggi.

Diprediksi konsumsi gula Indonesia mencapai setara dengan 7,2 juta ton gula mentah di tahun 2020/2021.

Konsumsi gula ini pun, kata dia, akan dipakai untuk beberapa kebutuhan seperti konsumsi manusia yang diperkirakan sebesar 3,2 juta ton gula pasir atau setara dengan 3,4 juta ton gula mentah.

Lalu untuk kebutuhan industri setara 3,7 juta gula mentah. "Jadi kalau dihitung konsumsi per kapita kita itu 13 kilogram per tahun per kapita," ungkap dia.

Baca juga: Resep Pasta Kurma Tahan 6 Bulan, Bisa untuk Selai dan Pengganti Gula

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com