Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDX-MES BUMN 17 Resmi Meluncur, Erick Thohir Keluar "Keringat Dingin"

Kompas.com - 29/04/2021, 18:08 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bekerja sama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (29/4/2021), meluncurkan indeks baru yakni IDX-MES BUMN 17. Peluncuran indeks diresmikan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir secara fisik.

Dalam sambutannya yang ditayangkan secara virtual, Erick mengaku keluar "keringat dingin".

"Terus terang waktu masuk saya keringat dingin. Pertama telat, karena ada rapat dengan Ketua Pembina Pak Wakil Presiden (Ma'ruf Amin) dan beliau mengirim salam dan senang acara ini bisa berlangsung dengan baik," ujar Erick.

"Yang kedua, indeksnya takutnya merah. Jadi, tadi saya duduk lihat indeks kanan kiri merah apa hijau, alhamdulillah saya rasa top three. Jadi pemilihan (waktu acaranya) bagus Pak Inarno (Dirut BEI), ini sesuai," tambah Ketua Umum MES ini.

Baca juga: Bicara Soal PMN Penugasan, Erick Thohir: Tidak Ada Lagi Lobi-lobi Politik

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan, indeks terbaru ini mengukur kinerja dari 17 saham BUMN dan afiliasinya yang dinilai menjalankan usahanya sesuai dengan prinsip syariah dan memiliki likuiditas baik, kapitalisasi pasar besar, serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.

Jumlah indeks saham bertema syariah yang masih terbatas juga menjadi salah satu latar belakang untuk menambah pilihan indeks syariah baru.

Saat ini baru terdapat tiga indeks syariah, yaitu Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), Jakarta Islamic Index 70 (JII70), dan Jakarta Islamic Index (JII).

Ia menuturkan, Pasar Modal Syariah dalam satu dekade terakhir mencatatkan pertumbuhan yang menggembirakan.

"Jumlah saham syariah meningkat secara pesat 84 persen, lebih tinggi dari peningkatan total jumlah saham tercatat sebesar 65 persen. Peningkatan juga terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian sebesar 8,16 persen per tahun, yaitu dari Rp 2,41 triliun per hari pada tahun 2011 menjadi Rp 8,54 triliun per hari pada Maret 2021," sebutnya.

Baca juga: Revitalisasi Kawasan Kota Tua, Erick Thohir: Saatnya Kita Bangun Destinasi Turis Lokal

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com