Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN GAYA HIDUP KOMPASIANA] Apakah Kadar Kebahagiaan Bisa Bertambah, jika Memiliki Banyak Barang? | Cash on Delivery, Versi Marketplace Vs Perorangan | Tiga Hal yang Memicu Ide Menulis

Kompas.com - 19/05/2021, 19:09 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Benarkah jika kita memiliki banyak barang yang kita sukai akan menambah kebahagiaan?

Memiliki begitu banyak barang yang disukai memang salah satu kegemaran banyak orang.

Meski begitu, rupanya hal tersebut tidak menjamin kebahagiaan seseoramg.

Alih-alih meraih kebahagiaan, kita justru terjebak dalam budaya hedonisme, yang berujung pada kesengsaraan akibat terlalu berhasrat memiliki banyak barang.

Karena itu, ada baiknya kita memiliki barang secukupnya saja namun dapat memanfaatkan dan menikmatinya.

Selain pembahasan mengenai banyak barang agar dapat bahagia, ada juga topik seputar Cash On Delivery atau COD yang belakangan ramai jadi perbincangan serta hal-hal yang memicu seseorang ingin menulis.

Berikut konten-konten menarik dan populer pada kanal Gaya Hidup di Kompasiana:

1. Apakah Kadar Kebahagiaan Bisa Bertambah, jika Memiliki Banyak Barang?

Separuh hidup kita dihabiskan untuk mencari kebahagiaan. Meski, berbicara mengenai kebahagiaan, setiap orang punya takaran tertentu. Salah satunya adalah memiliki banyak barang.

Kompasianer Frederikus Suni berpendapat, Keinginan dan kebutuhan adalah bagian dari sifat alamiah yang sejak kita dilahirkan, keinginan dan kebutuhan akan segala sesuatu terwarisi dari keluarga.

Kendati begitu, menurut dia, tidak ada barang yang benar-benar memuaskan dahaga kita.

"Ketika kita melihat sesama memamerkan barangnya di media sosial, kita pun ikut-ikutan. Akibatnya, kita terjerumus ke dalam budaya hedonisme," tulisnya. (Baca selengkapnya)

2. Cash on Delivery, Versi Marketplace Vs Versi Perorangan

Cash On Delivery atau COD, tentu sudah sangat familiar terdengar bagi pegiat belanja di online store. Metode pembayaran ini terbukti masih sangat diminati, di tengah maraknya metode pembayaran secara elektronik.

Belakangan salah satu metode pengantaran belanja online ini tengah viral. Karena pembeli mengira pesanannya tersebut telah dibuka lebih dulu oleh kurir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com