Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Jelantah Masih Digunakan untuk Pangan, Harganya di Bawah Rp 5.000 Per Liter

Kompas.com - 23/06/2021, 16:08 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Di Indonesia, konsumsi minyak goreng per tahun cenderung stagnan.

Hal ini karena masih banyak masyarakat yang menggunakan minyak jelantah sebagai bahan baku untuk pangan.

Padahal, minyak jelantah mengandung senyawa karsinogenik atau zat yang bisa menjadi penyebab penyakit kanker.

Baca juga: Lampaui Indonesia, Malaysia menjadi Pemasok Minyak Sawit Utama India

Ketua Umum Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia Bernard Riedo mengungkapkan, konsumsi minyak goreng di Indonesia per tahun sekitar 7 juta ton hingga 8 juta ton per tahun.

Sementara minyak goreng jelantah yang dihasilkan dari konsumsi tersebut 3 juta ton per tahun.

“Saat ini minyak jelantah menjadi barang yang dapat diperjual belikan, ada pembeilnya, ada pengumpul, dan eksportir. Sayangnya ini sepenuhnya belum disadari mengingat konsumsi minyak jelantah pada makanan seperti gorengan masih cukup besar, dan minyak jelantah masih banyak digunakan masyarakat," jelas Bernard secara virtual, Rabu (23/6/2021).

Bernard mengatakan, saat ini dibutuhkan regulasi khusus terkait dengan pemanfaatan minyak jelantah, agar tidak kembali dikonsumsi masyarakat, utamanya untuk bahan baku pangan.

“Pemanfaatkan minyak jelantah perlu diawasi, diatur, kami berharap bisa ada kerja sama dengan pemerintah dalam melakukan terobosan terkait kebijakan dan pengaturan sehingga minyak jelantah bisa didaur ulang untuk konsumsi lainnya, selain pangan,” ujar dia.

Baca juga: Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak per Hari di 2030, Ini Upaya Pemerintah

Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Eddy Abdurrachman mengungkapkan, terjadinya stagnasi pada konsumsi minyak goreng juga sebagai akibat dari penggunaan minyak jelantah yang tidak seharusnya.

Menurut dia, saat ini masih banyak ditemukan minyak goreng hasil reproses minyak jelantah, jumlahnya sekitar 16-22 persen.

Padahal, minat negara lain untuk membeli minyak jelantah sebagai bahan baku biodiesel cukup tinggi, bahkan dengan harga mahal.

“Beberapa tahun terakhir konsumsi minyak goreng stagnan, salah satu penyebabnya adalah sebagaian masyarakat belum menggunakan minyak goreng dengan cara yang dianjurkan dan digunakan berkali-kali. Dari sisi kesehatan, minyak jelantah membahayakan kesehatan dan nutrisinya sudah hilang,” ujar Eddy.

Baca juga: Harga Minyak Mentah RI Melonjak Jadi 65,49 Dollar AS Per Barrel di Mei 2021

 

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdalifah Machmud mengungkapkan, minyak jelantah yang berasal dari minyak goreng kemasan atau curah mengandung senyawan karsinogenik yang terbentuk dari proses penggorengan, tempratur tinggi, yang membuat kerusakan pada struktur kimia minyak goreng.

“Jika penggunaan minyak goreng jelantah terus dilakukan akan meningkatkan risiko kanker. Untuk minyak goreng curah, hanya satu kali penyaringan, sementara kemasan dua kali penyaringan. Minyak goreng curah terpapar oksigen dan cahaya lebih besar daripada kemasan, maka itu jelantah dair curah akan lebih berbahaya daripada jelantah dari minyak goreng kemasan,” ungkap Musdalifah.

Ia menambahkan, acuan teknis penggunaan minyak goreng aman di Indonesia menggunakan SNI 7709 tahun 2019.

Penggunaan jelantah yang tepat hanyalah untuk biodiesel.

Baca juga: Sri Mulyani Waspadai Lonjakan Harga Minyak Dunia

Saat ini, ada beberapa perusahaan besar yang menggunakan minyak jelantah untuk biodiesel seperti Aqua, Adaro, Unilever, dan Cargill.

“Minyak goreng jelantah itu, mayoritas produsennya di Bogor, Jakarta, dan Denpasar dengan rentang harga Rp 2.500 sampai Rp 4.700 per liter. Saat ini PT BGR (persero) bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta menggunakan biodiesel pada shuttle bus bandara Soekarno Hatta,” ujar Musdalifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com