Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Mikro Bakal Diperketat, MRT Jakarta Pertimbangkan Opsi Tutup Sebagian Stasiun

Kompas.com - 30/06/2021, 19:32 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – MRT Jakarta mempersiapkan opsi penutupan sebagian stasiun MRT selama pengetatan PPKM mikro menyusul lonjakan kasus Covid-19.

Namun, opsi tersebut sejauh ini masih dalam pertimbangan.

“Kita akan lihat, tergantung situasi yg berkembang. Nantinya adalah kemungkinan pengurangan atau penutupan entrance, dan pengurangan jumah entrance ini masih dipertimbangkan dan masih belum diputuskan sampai dengan hari ini,” ungkap Dirut MRT Jakarta, William Sabandar secara virtual, Rabu (30/6/2021).

Baca juga: Jokowi Tugaskan Menko Airlangga Finalisasi Kebijakan PPKM Darurat

William mengatakan, pihaknya menilai saat ini kondisinya belum terlalu parah, sehingga saat ini MRT Jakarta masih beroperasi secara normal mengikuti peraturan, mulai dari pukul 05.00 hingga 21.00 WIB.

“Tapi kalua memang nantinya kondisi lebih buruk, mungkin opsi itu akan kita jalankan. Kita akan mengikuti seluruh arahan pemerintah soal jam operasi dan kita memastikan MRT akan beroperasi dalam situasi yang aman, sehat, dan bersih,” jelas dia.

Di sisi lain, William mengakui dengan kondisi saat ini tentunya pihaknya perlu realistis terkait dengan target penumpang tahun ini yang ditargetkan sebanyak 65.000 penumpang.

Padahal, saat setelah lebaran jumlah penumpang MRT Jakarta menunjukkan kenaikan hingga 30.000, selang beberapa waktu setelahnya jumlah kasus Covid-19 meningkat dan mendorong pemerintah memberlakukan PPKM Mikro yang mendorong penurunan jumlah penumpang.

Di sisi lain, William juga belum dapat memastikan akan merevisi target penumpang di angka berapa.

Baca juga: Usulan PPKM Darurat, WFH 75 Persen untuk Zona Merah dan Oranye

Pihaknya akan terus memantau sejauh mana penyebaran Covid-19 dan implementasi PPKM Mikro yang saat ini tengah diberlakukan.

“Mulai tanggal 15 Juni kemarin, (jumlah penumpang) turun kurang lebih 14.000, artinya memang kondisi ini sangat berpengaruh dan tidak bisa terelakkan. Tidak bisa juga didorong untuk naik karena akhir-akhir melalui PPKM Mikro, orang-orang diminta WFH dan tentunya ini akan mendorong menjadi lebih rendah lagi, nanti ketikan pandeminya berkurang kita akan push lagi,” tambah dia.

William juga menyebut. MRT Jakarta tidak hanya mengandalkan pendapatan dari jumlah penumpang MRT saja.

Pihaknya terus mendorong transformasi digital sebagai upaya mendorong pendapatan non-tiket.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com