Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Lonjakan Kasus Covid-19 Diprediksi Tak Sebesar Sebelumnya, Ini Alasannya...

Kompas.com - 02/07/2021, 15:34 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bahana TCW Investment Mangement (Bahana TCW) memproyeksikan, lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi beberapa hari terakhir tidak akan memberikan dampak sebesar periode awal munculnya pandemi.

Chief Economist Bahana TCW Budi Hikmat mengatakan, selain kondisi fundamental perekonomian Indonesia masih baik, pelaku pasar juga telah banyak belajar dari kejadian lonjakan kasus Covid-19 sebelumnya. 

“Percepatan vaksinasi terhadap masyarakat Indonesia juga dipersepsikan sebagai sentimen positif oleh pelaku pasar,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (2/7/2021).

Baca juga: PPKM Darurat Diberlakukan, Sandiaga Uno: Kami Sudah Antisipasi

Menurutnya, percepatan tersebut terefleksikan dengan telah disuntikannya 42 juta dosis vaksin Covid-19 hingga Juni kemarin.

Selain itu, langkah diversifikasi vaksin Covid-19 dipandang akan mampu meredam lonjakan kasus akibat varian Delta yang memiliki tingkat penyebaran lebih tinggi dibanding varian sebelumnya.

Lebih lanjut Budi menyebutkan, kecukupan pasokan vaksin dari berbagai negara produsen dipercaya akan terjaga, mengingat negara-negara produsen utama vaksin telah mencapai vaksinasi yang tinggi.

“Jika rencana kedatangan vaksin ini berjalan sesuai rencana, kami memperkirakan 70 persen masyarakat Indonesia akan telah mendapatkan vaksin (sesuai acuan WHO). Jika dirata-rata, ada 821.009 dosis vaksin yang diberikan pemerintah hingga hari ini," tuturnya. 

Selain itu, terkait penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang akan berlaku pada 3 Jui 2021 hingga 20 Juli 2021 Bahana TCW memprediksi akan berdampak terbatas terhadap perekonomian dan pasar saham. 

Sektor jasa dan ritel akan menjadi sektor yang paling terdampak PPKM tersebut, namun, investor telah banyak belajar dari pembatasan sosial sebelumnya dengan mempertimbangkan sektor lain yang akan membawa return yang baik selama PPKM seperti energi, teknologi dan lainnya. 

Baca juga: Terimbas PPKM Darurat, Pengusaha Mal Minta Peniadaan Pajak hingga Subsidi bagi Karyawan

Guna menghadapi dampak itu, investor akan mengubah strategi investasi. Mengingat, penurunan ekonomi dan kinerja pasar akibat lonjakan kasus yang tinggi akan dipersepsikan cukup positif oleh pelaku pasar. 

"Gangguan di aktivitas ekonomi kemungkinan hanya akan terjadi selama 2 bulan, lebih dari itu, kondisi akan membaik sejalan dengan vaksinasi yang terus meningkat. Sehingga dampaknya tidak akan siginifikan terhadap prospek ekonomi Indonesia secara umum,” ucap Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com