Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Tabung Oksigen Mahal, KPPU Ancam Penjual Denda 50 Persen dari Keuntungan

Kompas.com - 07/07/2021, 20:35 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Guntur Saragih mengingatkan kepada para pelaku usaha, khususnya produsen maupun distributor tabung oksigen agar tidak menaikkan harga di saat kondisi darurat atau kritis akibat pandemi Covid-19 sekarang ini.

Bahkan, ia memperingatkan denda yang akan dikenakan kepada produsen maupun distributor apabila memanipulasi harga jual tabung oksigen di atas harga eceran tertinggi (HET).

"Mengingatkan kepada setiap pelanggaran pelaku usaha, berhubung kita sekarang menggunakan PP yang baru di 2021, Undang-undang Cipta Kerja, denda maksimum yang dapat diberikan KPPU maksimum 10 persen dari penjualan pasar yang bersangkutan atau 50 persen dari keuntungan pasar yang bersangkutan," ujarnya melalui konfrensi pers virtual, Rabu (7/7/2021).

Baca juga: Temuan KPPU: Harga Jual Tabung Oksigen di Jakarta Meningkat hingga 900 Persen

"Jadi Undang-undang Cipta Kerja denda yang akan diberikan potensi pelanggaran itu besar, apalagi dengan pertimbangan kondisi sekarang ini," lanjut dia.

Pengenaan denda tersebut, KPPU masih menunggu proses dari pihak investigator. Tentunya pengenaan denda ini tidak akan pandang bulu terhadap para pelaku usaha yang dengan sengaja menaikkan harga dengan tidak wajar saat kondisi krisis akibat pandemi disertai tingginya permintaan masyarakat akan tabung oksigen tersebut.

"Yang akan dipanggil setiap pihak, bisa jadi produsen sampai kepada calon distribusinya. Terkait kapan (pemanggilannya), segera setelah diputuskan kami melakukan proses itu. Tata cara tuntutan itu nanti investigator kami yang melakukan prosesnya untuk mendapatkan bukti untuk masuk ke penegakan hukum," katanya.

Sebagai informasi, KPPU dalam hasil surveinya menemukan harga penjualan tabung oksigen baru-baru ini alami lonjakan begitu tinggi lantaran ketersediaan oksigen mulai menipis bahkan kosong.

Hal ini terjadi akibat dari tingginya angka kasus Covid-19 yang mencapai hingga 30.000 orang. Mahalnya harga tabung oksigen paling tinggi terjadi di DKI Jakarta yang peningkatannya mencapai 16 persen hingga 900 persen.

Baca juga: Produsen Gas: Stok Tabung Oksigen Aman Selama Masyarakat Tak Menimbun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Whats New
Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Whats New
Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Whats New
Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya

Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya

Work Smart
Harga Emas Terbaru 7 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 7 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pengusaha Sepatu Sulit Dapat Bahan Baku Berkualitas gara-gara Banyak Aturan Impor

Pengusaha Sepatu Sulit Dapat Bahan Baku Berkualitas gara-gara Banyak Aturan Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com