Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indofarma Impor 230.000 Dosis Remdesivir dari India, Tiba Juli Ini

Kompas.com - 07/07/2021, 19:33 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indofarma (Persero) Tbk mengimpor 230.00 vial atau dosis obat remdesivir dari India. Obat antivirus itu akan tiba di Indonesia dalam dua tahap pada Juli 2021 ini.

Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto mengatakan, sebanyak 140.000 vial remdesivir akan tiba di Indonesia pada 11 Juli 2021. Kemudian sebanyak 90.000 vial akan tiba pada 15 Juli 2021 mendatang.

"Sehingga secara keseluruhan pada bulan ini akan mendapat sekitar 230.000 vial," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (7/7/2021).

Baca juga: Indofarma Genjot Produksi Ivermectin hingga 16 Juta Butir

Ia menjelaskan, remdesivir merupakan jenis obat yang penggunaannya menggunakan infus, sehingga tidak diedarkan di pasaran melainkan hanya tersedia di rumah sakit.

"Satu vile itu sama dengan satu injeksi, ini dicampur dengan infus, jadi memang ini tidak bisa diperoleh di apotek. Ini hanya tersedia di rumah sakit," jelas Arief.

Seperti diketahui, remdesivir baru-baru ini mendapat izin penggunaan dalam keadaan darurat atau emergency use authorization (EUA) obat-obatan untuk pasien Covid-19 di Indonesia dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Remdesivir juga merupakan salah satu obat yang sudah masuk ke dalam standart of care Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Mengingat obat remdesivir mendapat persetujuan EUA atau penggunaan obat Covid-19 darurat, maka penggunaannya tidak bisa sembarangan diberikan ke semua pasien Covid-19.

Obat remdesivir hanya ditujukan untuk pengobatan pasien penyakit Covid-19 yang telah terkonfirmasi oleh laboratorium. Utamanya untuk orang dewasa atau remaja (berusia 12 tahun ke atas dengan berat badan minimal 40 kilogram) yang dirawat di rumah sakit dengan kondisi parah.

Baca juga: Pasien Covid-19 Gejala Ringan di Jakarta Bisa Dapat Konsultasi dan Obat Gratis, Ini Caranya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com