Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek PPKM Darurat, BI Revisi ke Bawah Pertumbuhan Ekonomi Jadi 3,8 Persen

Kompas.com - 12/07/2021, 15:03 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 3,8 persen sepanjang tahun 2021.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, revisi tersebut didasarkan pada asesmen awal Bank Indonesia sebagai efek pemberlakukan PPKM Darurat pada 3-20 Juli 2021.

"Asesmen awal kami menunjukkan kalau PPKM darurat ini kita lakukan selama 1 bulan dan bisa menurunkan Covid-19 secara baik, pertumbuhan ekonomi kita akan turun sekitar 3,8 persen," kata Perry dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran (Banggar), Senin (12/7/2021).

Baca juga: PPKM Darurat, Mulai Hari Ini Perjalanan KA dan Darat di Wilayah Aglomerasi Wajib STRP

Semula, BI memproyeksi ekonomi tumbuh pada rentang 4,1 persen - 5,1 persen dengan titik tengah di kisaran 4,6 persen.

Adapun saat ini, pihaknya masih terus melihat bagaimana dampak PPKM Darurat terhadap penurunan mobilitas dan penurunan konsumsi, khususnya yang berdampak pada mobilitas.

"Kami terus melihat secara rinci indikator-indikator, tapi asesmen kami menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 akan lebih rendah dari perkiraan kami sebelumnya yang titik tengahnya 4,6 persen," ucap Perry.

Lebih lanjut dia menyebut, terjadi divergensi pola pertumbuhan ekonomi di setiap negara, tergantung kecepatan vaksinasi dan besaran stimulus fiskal maupun moneter.

Negara berkembang, kata Perry, mengalami pertumbuhan yang lebih lambat lantaran belum masifnya percepatan vaksinasi seperti yang dilakukan China hingga Inggris.

"Memang kelihatan kemarin di triwulan I dan triwulan II ada perbaikan ekonomi, dan (risikonya) perlu kita waspadai. The Fed akan melakukan perubahan kebijakan moneter dan masih ada kenaikan Covid-19 di dalam negeri. Tapi kami terus berkomitmen mendorong pemulihan ekonomi," pungkas dia.

Baca juga: Di Masa PPKM Darurat, Ini 5 Aplikasi Layanan Kesehatan Online

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beranggapan ekonomi RI memang akan kembali menurun dari proyeksi sebelumnya.

Meski tak tumbuh di kisaran 8 persen, dia masih optimistis ekonomi tetap bisa tumbuh pada kisaran 7 persen di kuartal II 2021, meski varian baru Covid-19 mulai menyebar pada pertengahan bulan Juni 2021.

"Jadi kita tetap masih optimis di atas 7 persen, karena April-Mei hingga pertengahan Juni masih cukup kuat, namun kita sadari bahwa risiko mulai melonjak," kata Sri Mulyani dalam CNBC Squawk Box, Senin (12/7/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com