Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkop Teten Sebut Pembiayaan untuk UMKM Masih Rendah dan Tidak Merata

Kompas.com - 21/08/2021, 06:17 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Sayangnya masih banyak UMKM yang kesulitan berkembang karena tidak memiliki modal.

Menurut Teten, kondisi tersebut terjadi tak lepas dari masih rendahnya porsi kredit perbankan ke UMKM. Ia bilang, baru sekitar 20 persen kredit perbankan tersalurkan buat pelaku UMKM.

"Pembiayaan jadi kunci bagi UMKM untuk bisa bertahan dan bertransformasi di tengah pandemi. Namun rasio kredit perbankan bagi UMKM masih rendah, baru sekitar 20 persen,” ujar Teten dalam webinar Holding Ultra Mikro Upaya Pacu Pemulihan Ekonomi Nasional, Jumat (20/8/2021).

Baca juga: Kementerian BUMN: Holding UMi Dibentuk Buat Lindungi UMKM dari Rentenir

Dia mengatakan, rasio itu masih sangat rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga yakni Singapura yang sudah mencapai 39 persen, Malaysia sudah 51 persen, Jepang 66 persen, dan Korea Selatan 81 persen.

Rendahnya rasio kredit perbankan ke UMKM, kata Teten, turut tercermin dari data masih banyaknya UMKM yang belum mendapatkan pembiayaan dari lembaga keuangan formal.

Ia menjelaskan, ada 30 juta pelaku UMKM yang belum terlayani oleh lembaga pembiayaan apa pun. Dari angka tersebut, sebanyak 7 juta pelaku usaha mendapatkan tambahan pendanaan dari hasil meminjam uang ke kerabat.

Sementara itu sebanyak 5 juta pelaku UMKM mendapatkan pendanaan dari hasil pinjam ke rentenir. Sedangkan sisanya sebanyak 18 juta pelaku UMKM benar-benar tidak mendapatkan akses modal dari lembaga keuangan apapun.

“Mereka ini didominasi oleh ibu-ibu pedagang, petani hingga nelayan yang rentan terkena pinjaman berbunga tinggi,” kata Teten.

Baca juga: Cara Promosikan UMKM di Kanal Medsos Bukalapak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com