Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: PPKM Akan Terus Berlaku Selama Pandemi

Kompas.com - 23/08/2021, 21:26 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, penerapan PPKM akan terus dilakukan selama masa pandemi Covid-19. Setiap kabupaten/kota akan memiliki status level 4-1.

Menurutnya, penerapan PPKM terus dilakukan untuk menyeimbangkan antara pandemi Covid-19 dengan perekonomian, guna menghindari terjadi lonjakan kasus kembali.

"Perlu kita ketahui bersama, bahwa PPKM ini akan terus berlaku selama pandemi. Ini alat kita untuk menyeimbangkan pengendalian pandemi Covid-19 dengan ekonomi dan lapangan kerja buat masyarakat," ujar Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (23/8/2021).

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Ini Daftar Penyesuaian Terbarunya

Koordinator PPKM Jawa-Bali itu menjelaskan, penentuan levelnya setiap kabupaten/kota akan menyesuaikan kondisi masing-masing daerah.

Penentuannya levelnya pun akan berlaku setiap satu sampai dua minggu sekali berdasarkan rapat evaluasi yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) setiap minggunya.

"Tentu kita semua berharap seluruh kabupaten kota dapat masuk ke level 2 atau 1 pada suatu waktu nanti. Pencapaian tersebut dapat terjadi jika kita semua disiplin dan bergerak bersama," ungkap dia.

Sejalan dengan Luhut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, bahwa penerapan PPKM wilayah luar Pulau Jawa-Bali juga akan terus dilakukan selama masa pandemi Covid-19. Setiap kabupaten/kota akan dikategorikan pada level 4-1.

Ia bilang, berdasarkan arahan Jokowi rantai penularan virus corona perlu dipotong, salah satunya dengan pembatasan mobilitas masyarakat. Jokowi pun dipastikan memimpin langsung evaluasi penerapan PPKM setiap minggunya.

"Untuk memotong mata rantai (pandemi) ini, Presiden akan memimpin langsung PPKM. PPKM ini akan terus berlanjut dan berlangsung selama pandemi masih bersama kita," kata Airlangga yang juga merupakan Koordinator PPKM Luar Jawa-Bali.

Sebelumnya, Jokowi telah mengumumkan bahwa penerapan PPKM kembali berlanjut mulai 24-30 Agustus 2021. Dalam penerapan PPKM sepekan kedepan, sejumlah daerah pun telah mengalami perbaikan level.

Seperti DKI Jakarta dan wilayah aglomerasi Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) status PPKM-nya diturunkan dari level 4 ke level 3. Begitu pula pada wilayah aglomerasi Bandung Raya, Surabaya raya, Semarang Raya.

Baca juga: Kemenaker: Penerima Subsidi Gaji 2021 Hanya Pekerja di Wilayah PPKM Level 4 dan 3

Ia bilang, beberapa kabupaten/kota di Pulau Jawa-Bali dan sejumlah daerah lainnya di Indonesia juga dapat diturunkan levelnya, tergantung dari perkembangan kondisi kasus penularan dan kematian akibat Covid-19 di masing-masing daerah.

"Pemerintah memutuskan mulai tanggal 24-30 Agustus 2021 beberapa daerah bisa diturunkan levelnya dari level 4 ke level 3," ungkap Jokowi dalam konferensi pers virtual, Senin (23/8/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com