Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: Anggapan Soal Nelayan yang Identik dengan Masyarkat Miskin Harus Diubah

Kompas.com - 28/08/2021, 17:30 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai anggapan soal nelayan yang identik dengan masyarakat miskin harus diubah. Apalagi, profesi tersebut dikenal akan karakternya yang tangguh dan tak mudah menyerah.

Atas dasar itu BUMN siap hadir untuk memberikan dukungan kongkrit agar perjuangan nelayan yang ingin lebih berdaya dan kaya secara ekonomi cepat terwujud.

Hal tersebut dikatakan Erick Thohir saat menyambangi kampung nelayan di Blanakan, Subang, Jawa Barat, Sabtu (28/8/2021).

Baca juga: Erick Thohir Ungkap Sederet Upaya BUMN Bantu UMKM Bertahan di Masa Pandemi

"Saya mendengar cerita dari pak Dasam, ketua KUD, bagaimana para nelayan disini tetap melaut dan berjuang di era pandemi. Meraka tak berhenti mencari ikan demi memenuhi kebutuhan kita akan sumber protein penting ini. Jadi sudah sepantasnya, kami dan perusahaan BUMN harus mensupport dan mencari solusi atas problem yang dihadapi," ujar dia dalam keterangan tertulis, Sabtu.

"Dengan karakter tangguh para nelayan, saya yakin, mereka butuh pendamping agar lebih berdaya dan kaya," sambungnya.

Mantan bos Inter Milan itu mengungkapkan, saat ini tak kurang dari 3.000 nelayan menggantungkan hidup dalam menjual hasil laut, seperti ikan layur, kembung, layang, dan bawal yang memiliki nilai eknomis tinggi di PPI Blanakan.

Baca juga: Diminta Sering Promosikan Produk UMKM, Ini Jawaban Erick Thohir

Dengan dukungan sekitar 250 kapal berukuran 5 gross tonnage (GT) dan 64 kapal di atas 5 GT, setiap harinya, tergantung musim, tak kurang dari 10 ton hasil laut tersebut mampu dipanen.

Bahkan, pada bulan Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, dan November yang merupakan puncak produksi satu hari bisa mencapai 50 ton. KUD yang sudah berusia 54 tahun itu kini memiliki sekitar 600 anggota nelayan.

"Indonesia punya visi 'Laut Masa Depan Bangsa'. Hal itu menekankan bahwa laut harus bisa menopang pembangunan nasional, sekaligus meningkatkan kualitas hidup bangsa di masa sekarang dan akan datang," ucap dia.

Problem nelayan mengenai bahan bakar, dana untuk meningkatkan kapasitas kapal agar hasil tangkap bertambah, pengolahan, atau percepatan pembangunan gudang beku siap dicarikan solusi sehingga mereka merasakan bahwa pemerintah dan BUMN hadir," tutup Erick Thohir.

Baca juga: Erick Thohir Janjikan Cicilan Pinjaman PNM Turun pada November 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com