Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Melemah pada Penutupan Sesi I, Bagaimana dengan Rupiah?

Kompas.com - 06/09/2021, 13:17 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada penutupan sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada Senin (6/9/2021).

Berbeda dengan mata uang garuda di pasar spot yang menguat.

Melansir RTI, pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG berada pada posisi 6.109,95 atau turun 0,28 persen (16,96 poin) dibandingkan penutupan sebelumnya di level 6.126,92.

Baca juga: September Effect IHSG Selalu Terkoreksi, Ini Kata Analis

Aksi beli bersih asing tercatat Rp 170,17 miliar di seluruh pasar.

Sementara itu, terdapat 237 saham yang hijau, 236 saham merah dan 169 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi siang ini mencapai Rp 6,01 triliun dengan volume 13,42 miliar saham.

Siang ini, Sarana Menara Nusantara (TOWR) catatkan aksi jual tertinggi Rp 26,6 miliar. TOWR siang ini melemah tipis 0,36 persen di level Rp 1.385 per saham.

Adapun volume perdagangan TOWR mencapai 37,7 juta saham dengan total transaksi Rp 52,7 miliar.

Net sell asing tertinggi juga dicatatkan oleh Perusahaan MNC Studios International (MSIN) sebesar Rp 11,1 miliar. MSIN pada sesi I stagnan di level Rp 515 per saham. MSIN mencetak total transaksi Rp 14,5 miliar dengan volume 27,9 juta saham.

Baca juga: IHSG Awal Sesi Fluktuatif, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Menyusul Aneka Tambang (ANTM) yang juga catatkan aksi jual bersih tertinggi selanjutnya, sebesar Rp 10,3 miliar. ANTM menguat tipis 0,85 persen di level Rp 2.370 per saham.

Total transaksi ANTM siang ini mencapai Rp 88,6 miliar dengan volume 37,3 juta saham.

Aksi beli bersih tertinggi siang ini antara lain Telkom Indonesia (TLKM) sebesar Rp 32,2 miliar, Bukalapak (BUKA) sebesar Rp 27,3 miliar, dan Astra International (ASII) sebesar Rp 17,6 miliar.

Losers siang ini, yaitu Matahari Putra Prima (MPPA) yang anjlok 4,64 persen di level Rp 925 per saham, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) juga terperosok 2,04 persen di level Rp 3.850 per saham, dan Bundamedik (BMHS) di level Rp 1.080 per saham atau terkoreksi 0,92 persen.

Gainers siang ini, yaitu saham Berkah Beton Sadaya (BEBS) yang meroket 8,75 persen di level Rp 1.305 per saham, kemudian Wijaya Karya (WIKA) yang melesat 7,37 persen di level Rp 1.020 per saham, dan PT PP (PTPP) yang menguat 7,07 persen di level Rp 985 per saham.

Baca juga: Siap-siap September Effect, Analis Rekomendasi Cicil Beli Saham

Bursa asia siang ini positif dengan kenaikan indeks Hang Seng Hong Kong 0,83 persen, Strait Times Singapura 0,15 persen, Shanghai Komposit 1,06 persen, dan indeks Nikkei menguat 1,95 persen.

Berdasarkan Bloomberg, rupiah pada tengah siang ini bergerak positif. Pukul 12.40 WIB mata uang garuda menguat di level Rp 14.242 per dollar AS atau naik 20 poin (0,14 persen) dibanding sebelumnya Rp 14.262 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com