Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Masih Merah

Kompas.com - 21/09/2021, 09:35 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona merah di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (21/9/2021). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada awal perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.011,02 atau turun 65,29 poin (1,07 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.076,31.

Sebanyak 72 saham melaju di zona hijau dan 326 saham di zona merah. Sedangkan 137 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,28 triliun dengan volume 2,7 miliar saham.

Pagi ini bursa saham asia mayoritas hijau dengan kenaikan Hang Seng Hong Kong 2,1 persen, dan indeks Strait Times 0,45 persen. Sementara itu, indeks Nikkei melemah 1,78 persen.

Baca juga: IHSG Bakal Kembali Melemah? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Wall Street pagi ini ditutup merah dengan penurunan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) 1,78 persen, indeks S&P 500 1,7 persen, dan indeks acuan saham teknologi AS, Nasdaq 2,19 persen.

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal pergerakan IHSG sudah breakdown support kuat MA50 dan diperkirakan akan melanjutkan pelemahan.

“IHSG diprediksi melemah. Pergerakan pasar saham masih dibayangi kekhawatiran akibat rencana tapering The Fed. Investor juga akan mencermati keputusan Bank Indonesia terkait 7days repo rate,” ujar Dennies dalam rekomendasinya.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.03 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.248 per dollar AS, atau turun 5 poin (0,04 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.242 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, meskipun melemah pagi ini, rupiah berpeluang menguat pada siang nanti, terdorong sentimen sentimen positif penurunan level PPKM di Jawa Bali.

"Rupiah berpeluang menguat hari ini terhadap dollar AS mengikuti penguatan nilai tukar regional pagi ini dan dibantu oleh sentimen positif PPKM di Jawa Bali yang diturunkan sehigga tidak ada yang berada di level 4," kata Ariston kepada Kompas.com.

Namun, penguatan rupiah kemungkinan terbatas karena pelaku pasar masih mewaspadai soal meeting the Fed dan risiko gagal bayar dari perusahaan properti China Evergrande yang memiliki utang jumbo sekitar Rp 4,2 triliun.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak melemah pada kisaran Rp 14.200 per dollar AS hingga Rp 14.270 per dollar AS.

Baca juga: Partial Delisting, Bank KB Bukopin Hapus Saham Bosowa dan Kopkapindo

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com