Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Bos Evergrande Xu Jiayin, Sempat Jadi Orang Terkaya China dan Kini Terancam Bangkrut

Kompas.com - 27/09/2021, 06:35 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BEIJING, KOMPAS.com - Nama Xu Jiayin tengah disorot oleh banyak pihak di berbagai negara selama beberapa pekan terakhir. Hal ini tidak terlepas dari posisinya yang merupakan direktur sekaligus pendiri dari Evergrande, raksasa properti China yang tengah di ambang kebangkrutan.

Pria yang saat ini berumur 62 tahun itu merupakan salah satu orang yang paling kaya di China. Bahkan, pada 2017 Xu Jiayin berhasil menggeser Jack Ma dari posisi orang terkaya Negeri Tirai Bambu, dengan kekayaan pada saat itu sebesar 43 miliar dollar AS.

Namun kekayaannya terus menyusut seiring tahun, selaras dengan penurunan harga saham perusahaan pengembang propertinya itu. Mengacu kepada data Forbes, saat ini nilai kekayaan pria yang juga disebut Hui Ka Yan itu hanya menyisakan 11,1 miliar dollar AS.

Baca juga: Ada Isu Evergrande dan Tapering, Apa yang Harus Dilakukan Investor?

Meskipun sempat menjadi orang terkaya China, Xu Jiayin tidak terlahir dari keluarga berada. Ia lahir di desa kecil di Henan pada 1958 dari keluarga yang terbilang miskin.

Dilansir dari SupChina, Senin (27/9/2021), setelah menyelesaikan sekolah menengah atas (SMA), Xu sempat melakukan sejumlah pekerjaan kasar terlebih dahulu, mulai dari satpam hingga pembersih kotoran.

Baru lah pada 1977 Xu melanjutkan kembali pendidikannya, dan mendaftar Institut Besi dan Baja Wuhan, lembaga pendidikan yang sekarang bernama Universitas Sains dan Teknologi Wuhan.

Pada masa pendidikannya, Ia tetap mencoba mengumpulkan uang dengan bekerja menjaga aliran limbah toilet di kampus tetap aman. Dengan pendapatan yang tidak seberapa, Xu terbiasa makan makanan sederhana, bahkan sering kali kurang.

Setelah lulus, berkesempatan bekerja di sebuah pabrik baja di kota kelahirannya. Tidak memakan waktu lama untuk Xu memperlihatkan kelebihannya, dan terus merangkak naik.

Pada 1992, Xu memutuskan untuk pergi mencari pekerjaan ke Shenzhen, sebuah kota kecil di perbatasan dengan Hong Kong. Di sinilah, banyak miliarder China mengembangkan bisnis mereka dan mencapai kesuksesan, dan pada 1996, Xu pun mendirikan Evergrande di Guangzhou.

Dengan tekun Xu menavigasi perusahaan properti itu untuk terus tumbuh. Selama sekitar 25 tahun, Evergrande mengalami pertumbuhan besar-besaran.

Pertumbuhan positif Evergrande juga dilihat oleh investor, terefleksikan dari IPO perusahaan itu pada 2009 yang berhasil mengumpulkan dana 9 miliar dollar AS.

Baca juga: Alami Krisis Likuiditas, Evergrande Sampai Utang ke Karyawan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mata Uang Polandia Bukan Euro Meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro Meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com