Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab IHSG Melesat dan Tembus Level 6.400

Kompas.com - 07/10/2021, 06:51 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para analis menilai ada sejumlah penyebab yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tajam 2,06 persen atau melesat 129,27 poin ke level 6.417,32 pada Rabu (6/10/2021).

Direktur PT Ekuator Swarna Investama Hans Kwee mengatakan, kenaikan harga komoditas yang terjadi di pasar global terutama batu bara menjadi penyebab kenaikan IHSG yang signifikan. Naiknya harga batu bara tak lepas dari krisis energi yang dialami oleh China dan India saat ini.

“Memang kita bergerak anomali, dan bursa regional mengalami tekanan akibat harga komoditas naik kencang. Jadi beberapa komoditas seperti minyak dan batu bara yang naik mendorong saham-saham komoditas ikutan naik,” kata Hans saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/10/2021).

Baca juga: IHSG Akhirnya Kembali Tembus Level 6.400, Simak Kata Analis

Hans juga mengatakan, Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor batu bara turut diuntungkan karena krisis energi di beberapa negara. Hal ini juga sekaligus mendorong sektor perbankan untuk menyalurkan kreditnya ke perusahaan-perusahaan batu bara, padahal sebelumnya ini tidak dilakukan.

“Saham perbankan Indonesia kemungkinan akan menikmati keuntungan karena mereka bisa menyalurkan kredit ke perusahaan batu bara, karena selama ini mereka rem penyaluran kredit ke perusahaan batu bara. Dengan kenaikan harga batu bara, maka risiko kredit perbankan yang disalurkan memiliki risiko yang rendah,” kata Hans.

Kondisi ini juga sejalan dengan kembalinya dana asing yang masuk ke pasar domestik, sehingga asing mencatatkan net buy yang cukup tinggi yakni Rp 3,4 triliun.

Meski begitu, kenaikan harga komoditas juga menjadi kekhawatiran pasar global. Sebab dapat mendorong inflasi lebih tinggi dan mendorong bank sentral menaikan suku bunga.

Baca juga: RUU HPP Disahkan Hari Ini, Simak Poin-poin Pentingnya

Hal serupa juga disampaikan CFP Perencana Keuangan Finansialku Gembong Suwito. Ia mengatakan sektor energi dan komoditas naik signifikan karena harga komoditas di pasar global mengalami kenaikan tinggi karena adanya permintaan energi yang lebih tinggi.

“Kenaikan IHSG tersebut disebabkan oleh sektor energi mengalami kenaikan 1,93 persen yang dimotori oleh kenaikan saham-saham batu bara, gas, dan minyak,” kata Gembong.

Ia mengatakan, IHSG memang dominan mengalami kenaikan pada Oktober 2021. Hal ini juga didorong aliran dana asing yang terus melakukan pembelian saham.

"Demikian juga dengan terjadinya rotasi sektoral khususnya saham-saham bluechip yang diminati oleh para investor dan trader untuk persiapan windows dressing,” ucap Gembong.

Baca juga: IHSG Ditutup Melesat 2 Persen pada 6.417, Asing Borong BBRI, BBCA, dan ASII

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com