Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik Lagi, Defisit APBN Tembus Rp 452 Triliun hingga September 2021

Kompas.com - 25/10/2021, 13:26 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan defisit APBN mencapai Rp 452 triliun hingga akhir September 2021. Defisit meningkat dibanding bulan sebelumnya yang sebesar Rp 383,2 triliun.

Namun jika dibanding tahun lalu (year on year/yoy), defisit fiskal pada September 2021 minus 33,7 persen. Tahun lalu, defisit bulan September 2021 tembus Rp 681,4 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, defisit tersebut setara dengan 2,74 persen dari PDB Indonesia. Sedangkan tahun lalu, defisit bulan September 2021 tembus 4,41 persen dari PDB. Defisit pun masih lebih rendah dari target pemerintah sebesar 5,7 persen dari PDB.

"Ini menggambarkan konsolidasi fiskal berjalan dan secara tidak langsung pemulihan ekonomi sudah sesuai dengan yang kita terus harapkan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (25/10/2021).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan, defisit anggaran terjadi lantaran belanja negara lebih besar dibanding pendapatan negara. Meski, seluruh komponen pendapatan negara sudah berada pada zona hijau dan membaik sejak semester I-2021.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Naik, Kemendag Belum Bahas Evaluasi HET

Pendapatan Negara

Wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Indonesia (IAEI) ini menjelaskan, pendapatan negara sampai September 2021 mencapai Rp 1.354,8 triliun dari target APBN Rp 1.743,6 triliun.

Pendapatan negara sudah mencapai 77,7 persen terhadap target APBN atau tumbuh 16,8 persen dibanding periode yang tahun lalu (year on year/yoy). Sri Mulyani menjelaskan, pertumbuhan penerimaan negara ditopang oleh realisasi positif dari pajak, bea cukai, maupun PNBP.

"Kita harap akselerasi dari kegiatan ekonomi yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk penerimaan kita baik dari pajak bea, dan cukai, maupun PNBP (terus berlanjut)," ucap dia.

Penerimaan negara dari sisi pajak sudah mencapai Rp 1.033 triliun atau 71,5 persen dari target UU APBN 2021 yang sebesar Rp 1.229,6 triliun. Pajak tersebut meningkat 15,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: Optimistis, Sri Mulyani Pasang Target Ekonomi Indonesia 2021 Capai 4 Persen

Penerimaan perpajakan ini terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp 850,1 triliun dan kepabeanan dan cukai Rp 182,9 triliun.

Penerimaan pajak tumbuh 13,2 persen (yoy), sementara bea dan cukai tumbuh 29 persen yoy. Porsinya masing-masing sudah 69,1 persen dan 85,1 persen. Di bulan sebelumnya, penerimaan dari bea dan cukai mencapai Rp 158 triliun.

Sementara itu, PNBP meningkat 22,5 persen mencapai Rp 320,8 triliun. Angka ini sudah melampaui target APBN sebesar 107,6 persen dari pagu Rp 298,2 triliun.

"PNBP mencapai Rp 320,8 triliun atau tumbuh 22,5 persen, itu lebih kuat dibanding Agustus sebesar 19,6 persen. Penerimaan pajak sudah 69,1 persen dari target. Bea cukai 85,1 persen dari target, dan PNBP melampaui target yaitu 107,6 persen," jelas Sri Mulyani.

Belanja Negara

Wanita yang akrab disapa Ani ini mengungkap, belanja negara hingga semester I 2021 mencapai Rp 1.806,8 triliun dibanding bulan sebelumnya Rp 1.560,8 triliun. Realisasinya -1,9 persen dibanding tahun lalu (year on year/yoy). Angkanya setara dengan 65,7 persen dari target Rp 2.750 triliun.

Baca juga: Kalbe Farma Raup Laba Bersih Rp 2,28 Triliun pada Kuartal III-2021

Jika dirinci, belanja pemerintah pusat sudah mencapai Rp 1.265,3 triliun atau 64,7 persen dari pagu Rp 1.954,5 triliun. Realisasi ini naik sebesar 4,4 persen secara tahunan (yoy).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com