Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahlil Sebut Foxconn Beri Sinyal Investasi di RI untuk Kendaraan Listrik hingga Baterai

Kompas.com - 25/10/2021, 13:59 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, produsen teknologi Foxconn memberikan sinyal akan berinvestasi ke Indonesia mulai dari kendaraan listrik hingga pembuatan baterainya.

Hal ini ia sampaikan dalam sambutannya dalam pelaksanaan pameran The Future Electric Vehicle Ecosystem for Indonesia secara fisik.

Acara ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Baca juga: Melawat ke Jerman, Bahlil Bujuk Bos VW Bangun Pabrik Sel Baterai di Indonesia

"Kemarin, saya baru pulang dari Taiwan, Foxconn kemungkinan akan masuk untuk menginvestasikan baik dari mobilnya sampai dengan motor dan juga baterai," ujar Bahlil melalui tayangan Youtube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Senin (25/10/2021).

Bahlil mengatakan, Indonesia sangat terbuka kepada semua investor yang hendak berinvestasi ke Tanah Air, terutama yang memberikan manfaat serta keuntungan bagi semua pihak, termasuk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Tetapi, saya ingin katakan, Indonesia ada pada posisi fair play. Akan tetap mendukung semua industri otomotif yang masuk yang betul-betul konsepnya saling menguntungkan semua. Baik kepada pelaku UMKM maupun kepada negara, sudah tentu kepada investor lain," kata dia.

Kepada Luhut, Bahlil bilang, semua perizinan para investor yang akan berinvestasi dipastikan langsung ditangani oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Investasi.

Sementara, ketika para investor tersebut telah selesai mengurus administrasi investasi termasuk perizinan, selanjutnya menjadi bagian tanggung jawab Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Baca juga: Kepada Investor Asing, Bahlil Tawarkan Kemudahan Perizinan dan Biaya Murah

"Izin-izin semua kami bantu. Pajak PPnBM pun sudah kami lakukan dalam rangka memberikan sebuah kompetisi yang positif bagi industri otomotif di negara kita. Kami juga berkoordinasi baik dengan Pak Menteri Perindustrian, karena begitu barang ini sudah masuk, Hyundai sekarang baik-baik dengan Pak Menteri Perindustrian. Urusan internal otomotif ini sudah masuk ke Pak Agus (Menperin) punya bagian. Kalau saya bagian menabrak awal, hilirnya itu urusannya Pak Menteri Perindustrian," kata Bahlil.

Sebagaimana diketahui, dua hari lalu, Bahlil membagikan momen dirinya ketika berada di Taiwan, lewat sosial media Instagrannya.

Ia melakukan pertemuan dengan Chairman Foxconn Young Liu dan CEO Gogoro Horace Luke untuk menindaklanjuti minat investasi industri baterai listrik dan kendaraan listrik.

Baca juga: Kejar Investasi Rp 1.200 Triliun di 2022, Bahlil Minta Anggaran Kementeriannya Ditambah Rp 600 Miliar

"Sesuai dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo, kami menanti kerja sama Foxconn di Indonesia karena sejalan dengan visi besar dalam melakukan transformasi ekonomi dengan menciptakan nilai tambah. Pembangunan industri baterai dari hulu ke hilir adalah pendekatan yang tepat. Pemerintah sangat berkomitmen untuk hal ini. Saya yang akan urus dan kawal sendiri," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com