Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Investasi Rp 1.200 Triliun di 2022, Bahlil Minta Anggaran Kementeriannya Ditambah Rp 600 Miliar

Kompas.com - 22/09/2021, 13:09 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ditargetkan untuk mencapai realisasi investasi Rp 1.200 triliun pada 2022.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pun meminta tambahan anggaran Rp 600 miliar.

Ia menjelaskan, pagu anggaran Kementerian Investasi untuk 2022 ditetapkan sebesar Rp 711,51 miliar, lebih rendah dari pagu anggaran di 2021 yang sebesar Rp 834,77 miliar setelah dilakukan realokasi dan refocusing.

Baca juga: Rayu Investor, Bahlil Bilang Indonesia Telah Berubah

Oleh sebab itu, Balil telah mengajukan penambahan anggran Rp 600 miliar ke Kementerian Keuangan untuk mengejar target realisasi investasi di tahun depan. Maka, total pagu anggaran Kementerian Investasi bisa mencapai Rp 1,31 triliun di 2022.

"Karena target pertumbuhan ekonomi 2022 di atas 5 persen, maka target investasinya Rp 1.200 triliun. Maka untuk memenuhi target itu kami sudah usulkan tambahan sekitar Rp 600 miliar," ungkapnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (22/9/2021).

Ia merinci, tambahan anggaran itu untuk kebutuhan kegiatan peta peluang investasi sebesar Rp 95 miliar, memproses relokasi perusahaan asing ke Indonesia Rp 140 miliar, peningkatan investasi baru Rp 85 miliar, dan satgas percepatan investasi Rp 50 miliar.

Selain itu, untuk mengeksekusi realisasi investasi bagi 159 perusahaan penerima fasilitas penanaman modal sebesar Rp 2.900 triliun, yang membutuhkan anggaran Rp 110 miliar. Serta untuk mengeksekusi realisasi investasi 80 proyek mangkrak dengan kebutuhan anggaran Rp 120 miliar.

Baca juga: Bantu Proyek Mangkrak, Bahlil: Ibaratnya Ini Strategi Permainan Bola Juventus...

Bahlil mengatakan, pengajuan tambahan anggaran ini juga telah disampaikan ke pihak DPR RI. Hanya saja, hingga saat ini belum ada persetujuan pasti dari pihak Kemenkeu untuk penambahan anggaran tersebut.

"Ini sudah kami laporkan soal permohonan anggaran tersebut, namun sampai hari ini kami belum berani mengatakan bahwa (penambahan) itu sudah pasti," katanya.

Sebagai gambaran, pada tahun ini Kementerian Investasi ditargetkan mencapai realisasi investasi sebesar Rp 900 triliun. Hingga akhir Juni 2021, realisasinya sudah mencapai Rp 442,8 triliun atau setara 49,2 persen dari target.

Realisasi itu didominasi oleh investasi langsung dari asing (penanaman modal asing/PMA) sebesar Rp 228,5 triliun atau 51,6 dari total investasi. Sementara realisasi investasi dari dalam negeri (penanaman modal dalam negeri/PMDN) Rp 214,3 triliun atau 48,4 persen dari total investasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com