Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Melaju di Zona Hijau, Rupiah Turun Tipis

Kompas.com - 26/10/2021, 09:28 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (26/10/2021). Hal itu berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.674,11 atau naik 48,41 poin (0,73 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.625,69.

Sebanyak 259 saham melaju di zona hijau dan 124 saham di zona merah. Sedangkan 179 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,04 triliun dengan volume 1,5 miliar saham.

Pagi ini bursa saham Asia mixed dengan kenaikan Nikkei 1,69 persen, dan Shanghai Komposit 0,01 persen. Sementara itu, Strait Times melemah 0,36 persen, dan Hang Seng Hong Kong turun 0,2 persen.

Wall Street pagi ini ditutup hijau dengan kenaikan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,18 persen, indeks S&P 500 menguat 0,48 persen, dan indeks acuan saham teknologi AS Nasdaq naik 0,9 persen.

Baca juga: Harga Emas Antam Melesat Naik Rp 5.000 Per Gram, Ini Rinciannya

Sebelumnya, analis Panin Sekuritas William Hartanto mengungkapkan, IHSG masih dalam tren menguat hari ini, meskipun berada dalam fase jenuh beli. IHSG juga hari ini akan menguji resisten di level 6.693.

“IHSG berpotensi mengalami jenuh beli, namun tren IHSG masih menguat dengan kondisi menguji resistance 6.693. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.600 – 6.693,” jelas William.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.04 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.160 per dollar AS, atau atau melemah 2 poin (0,02 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.158 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah didorong oleh sentimen positif, yakni penguatan indeks saham Asia mengikuti penguatan indeks saham AS yang dipicu ekspektasi positif laporan pendapatan perusahaan teknologi besar.

"Nilai tukar rupiah bisa bergerak menguat pagi ini dengan sentimen tersebut. Di sisi lain, pasar masih mewaspadai kenaikan inflasi karena kenaikan harga energi yang bisa melambatkan pertumbuhan ekonomi global. Isu ini mendorong pelaku pasar menahan diri masuk ke aset berisiko," jelas Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak pada kisaran Rp 14.120 per dollar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.180 per dollar AS.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Mulai dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com